siginews-Jombang – Sebuah asa pembangunan nyata kini menyentuh daerah-daerah pinggiran Jombang melalui gelaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Tahun 2025 yang digagas oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0814 Jombang.
Program ini tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga diiringi dengan upaya penguatan karakter masyarakat, sebuah solusi yang digadang-gadang mampu mewujudkan pemerataan pembangunan baik di tingkat daerah maupun pusat.
Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Dicky Prasojo, saat menemui sejumlah jurnalis di markas Kodim 0814 Jombang pada Selasa (22/7) kemarin, menegaskan semangat di balik pelaksanaan TMMD-125 ini.
Fokus Pembangunan Fisik di Desa Kromong
Letkol Kav Dicky Prasojo merinci ada setidaknya lima gagasan pembangunan fisik yang menjadi prioritas dalam TMMD kali ini, yang berlokasi di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang. Proyek-proyek tersebut meliputi,
1. Pembangunan jalan di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan, sepanjang 1.178 meter.
2. Rehabilitasi Musala.
3. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 3 unit.
4. Pembangunan 5 unit sumur bor, yang diharapkan dapat mengatasi persoalan akses air bersih bagi masyarakat setempat.
“TMMD Ke-125 tahun 2025, kerjasama antara Pemkab Jombang dengan Kodim 0814 dalam penyikapi persoalan pembangunan berdasarkan pada skala prioritas. Percepatan pembangunan di daerah masih tertinggal dan terisolir,” ucap Letkol Kav Dicky Prasojo kepada wartawan, Rabu (23/7/2025).
Tidak hanya fisik saja yang dibangun, Komandan Kodim (Dandim) Dicky Prasojo juga menyebut sejumlah upaya untuk pembentukan karakter dan kemampuan masyarakat dengan sejumlah pelatihan-pelatihan.
“Kegiatan TMMD dimulai sejak tanggal 23 Juli ini hingga satu bulan mendatang selain kegiatan fisik juga kegiatan pelatihan-pelatihan,” ujarnya.
Baginya TNI memiliki syarat untuk menjadi bagian dari pembangunan di daerah karena sumber daya dan jangkauan tugas yang diemban. TMMD adalah kegiatan rutin tahunan di sejumlah distrik, dituntut kesiapan setiap anggota TNI untuk mensukseskan.
Kami menyebut peran media melalui jurnalis dan wartawan adalah sinergi yang baik untuk mendukung pelaksanaan pembangunan.
“Media adalah mitra strategis kami. Melalui pemberitaan yang objektif dan membangun, media turut membantu kami menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, kegiatan sosial, dan berbagai program TNI kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Teguh S salah satu jurnalis di Jombang menyebut langkah TNI dalam program TMMD sangat dirasakan oleh masyarakat. Seperti pada tahun 2023 lalu, beberapa akses jalan di Desa Pojok Klitih di Kecamatan Plandaan, Jombang semakin baik aksesnya.
“Saya sendiri saksi langsung, karena kebetulan warga Kecamatan Plandaan, setelah ada TMMD pembangunan di Pojok Klitih lebih terarah,” ujar Teguh.
Bagi Teguh program pembangunan yang diinisiasi oleh tentara ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat. Jurnalis, disebutnya memiliki peran mengawal suara masyarakat pinggiran.
“Artinya, apapun aspirasi mereka harus sampai di telinga pemangku kebijakan,” tandasnya.
(Pray/Editor Aro)