• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Jawa Timur

Pakar Melbourne Dilibatkan UNAIR Bantu Ponorogo Tekan Pernikahan Dini

Reporter : Sigit P Senin, 28 Juli 2025
Forum diskusi bertajuk “Kemitraan Multisektoral Berbasis Interactive Governance dalam Pencegahan Pernikahan Dini” yang berlangsung di serambi belakang Pringgitan, rumah dinas Bupati Sugiri Sancoko (Foto : dok.kominfoponorogo/editing.aro)
SHARE

siginews-Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo mendapatkan dukungan kuat dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam upaya pencegahan pernikahan dini.

Menariknya, kolaborasi ini melibatkan kehadiran Profesor Violeta Schubert dari University of Melbourne, Australia, yang merupakan bagian dari tim peneliti sosial Unair.

Diskusi bertajuk “Kemitraan Multisektoral Berbasis Interactive Governance dalam Pencegahan Pernikahan Dini” ini digelar di Pringgitan, rumah dinas Bupati Sugiri Sancoko, pada Senin (28/7/2025).

Meskipun angka pernikahan dini di Ponorogo terus menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun, Pemkab Ponorogo tetap serius memperkuat langkah-langkah pencegahan dengan dukungan akademisi dan pakar internasional.

Sinergi Pemkab Ponorogo dan Perspektif Ahli Internasional

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, atau yang akrab disapa Kang Giri, menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersinergi kuat dalam program ini.

“Kami ingin generasi muda Ponorogo tumbuh menjadi pribadi yang berdaya, sehat, dan mampu mengambil keputusan secara sadar serta bijak tentang masa depan mereka,” ujar Kang Giri dalam siaran tertulisnya.

Baca Juga:  Peringatan Cuaca: Hujan Lebat Petir Landa Sebagian Jawa Timur Pagi Ini

DPPKB telah memperkuat edukasi di tingkat remaja dan keluarga melalui 16 Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan mendirikan Pusat Informasi dan Konseling Remaja Generasi Berencana (PIK-R Genre) di desa-desa. Selain itu, program Bina Keluarga Remaja juga membekali orang tua agar mendukung anak menunda pernikahan.

“Dinkes bekerja sama dengan dinas pendidikan memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang juga mengintegrasikan pendidikan karakter, layanan konseling, dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Upaya pencegahan pernikahan dini dilakukan secara keroyokan yang lahir dari pemahaman mendalam atas dinamika sosial masyarakat,” jelasnya.

Sementara, Profesor Violeta Schubert menambahkan dimensi global dalam diskusi ini. Ia menekankan bahwa pernikahan dini merupakan gejolak sosial yang tidak hanya bisa dijelaskan dari faktor ekonomi.

Baca Juga:  Liburan Akhir Tahun di Pantai Teluk Asmara Raja Ampatnya Jawa Timur

Menurutnya, penting sekali memahami realitas lokal yang terjadi di masyarakat, karena pernikahan dini adalah hasil dari kompleksitas sosial yang berkaitan dengan struktur keluarga, pola pikir masyarakat, ketimpangan gender, akses informasi dan pendidikan, hingga norma budaya serta agama.

Ia juga menjelaskan bahwa faktor internal masyarakat lebih dominan dibandingkan tekanan eksternal. Intervensi dari lembaga internasional seperti UNICEF atau UNESCO sekalipun, hanya akan efektif jika disesuaikan dengan konteks lokal.

“Apa yang terjadi di Ponorogo tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan daerah lain. Kita perlu memahami nilai-nilai dan praktik yang hidup di masyarakat, bukan sekadar menerapkan standar dari luar,” jelasnya.

Strategi Berkelanjutan dan Komitmen Kolaborasi

Sulikah Asmorowati, perwakilan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Unair, mengusulkan sejumlah strategi berkelanjutan.

Di antaranya, pembentukan gugus tugas agar upaya pencegahan pernikahan dini lebih terarah dan terkoordinasi, serta pengembangan sistem data terpadu satu pintu untuk pemantauan dan evaluasi kasus yang lebih menyeluruh.

Baca Juga:  Masa Tenang, Alat Peraga Kampanye Cagub-Cawagub Jatim Mulai Dicopot

“Kolaborasi dengan aktor lokal di tingkat desa juga sangat krusial, karena mereka memiliki pemahaman mendalam terhadap dinamika sosial masyarakat setempat,” jelasnya.

Strategi lainnya adalah memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi ke kurikulum lokal untuk memperkuat kesadaran remaja sejak dini, serta penerapan program insentif ekonomi bagi keluarga rentan agar pernikahan dini tidak lagi menjadi pilihan.

“Namun seluruh strategi tidak akan memberikan dampak signifikan tanpa komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan kolaborasi yang inklusif dari semua pihak,” tutup Sulikah.

Sinergi antara akademisi lokal dan pakar internasional ini diharapkan mampu melahirkan strategi pencegahan pernikahan dini yang lebih adaptif dan berkelanjutan, selaras dengan karakteristik sosial budaya masyarakat Ponorogo.

(Editor Aro)

Tag :Cegah Penikahan DiniJawa TimurPemkab ponorogoPerlindungan AnakPonorogoProfesor Violeta Schubert dari University of Melbourne AustraliaUNAIR gelar penelitian sosial di Ponorogo
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Puluhan Ribu Kopdes Mandek Menanti Kejelasan, Ini yang Ditunggu
Selasa, 29 Juli 2025
19 Warga Penghayat Kepercayaan di Jombang Kini Tercatat KTP & KK Resmi
Selasa, 29 Juli 2025
SR Jombang Hadapi Tantangan Awal: Satu Siswa & Satu Guru Mundur Diri
Selasa, 29 Juli 2025
Kecelakaan di Tol Jomo: Avanza Ringsek Dihantam Truk Oksigen
Selasa, 29 Juli 2025
Surabaya Perkuat Pencegahan Perkawinan Anak Lewat Kampanye dan MoU
Selasa, 29 Juli 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Puluhan Ribu Kopdes Mandek Menanti Kejelasan, Ini yang Ditunggu

19 Warga Penghayat Kepercayaan di Jombang Kini Tercatat KTP & KK Resmi

SR Jombang Hadapi Tantangan Awal: Satu Siswa & Satu Guru Mundur Diri

Kecelakaan di Tol Jomo: Avanza Ringsek Dihantam Truk Oksigen

Surabaya Perkuat Pencegahan Perkawinan Anak Lewat Kampanye dan MoU

Berita Menarik Lainnya:

Doa & Dukungan Sertai Peletakan Batu Pertama Pesantren Impian di Ngelo

Selasa, 29 Juli 2025

Sedekah Bumi Sonokwijenan Meriah, Mahasiswa KKN Jadi Motor Penggerak

Selasa, 29 Juli 2025

98% Penghuni Lapas Produktif, Menteri Agus Dorong Kelola Lahan Negara 

Senin, 28 Juli 2025

Inovasi Mahasiswa Unair: Dari Limbah Jadi Bisnis Fesyen Upcycle

Senin, 28 Juli 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?