siginews-Jombang – Kegiatan belajar di Sekolah Rakyat (SR) Jombang yang baru dibuka dua pekan, sudah diwarnai kabar kurang menyenangkan.
Satu siswa dan satu tenaga pengajar dilaporkan mengundurkan diri dari sekolah alternatif yang berlokasi di SKB Mojoagung, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ini.
Saat ini, SR Jombang masih dalam tahap awal, fokus pada pengenalan lingkungan dan program matrikulasi. Kepala Sekolah Rakyat Jombang, Andik Minarto, membenarkan adanya siswi tingkat SMA yang memilih mundur.
Menurut Andik, alasan utama pengunduran diri siswi tersebut adalah karena tidak betah dan merasa jauh dari keluarga. Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai alasan pengunduran diri tenaga pengajar.
“Baru dua minggu berjalan, satu siswa menyatakan mundur karena mengalami homesick. Kami sudah melakukan pendekatan, namun keputusan akhir masih bergantung pada siswi dan keluarganya,” ucap Andik saat ditemui pada Selasa (29/7/2025).
Selain siswa, satu guru pengampu Pendidikan Agama Islam juga mengundurkan diri. Guru tersebut merupakan aparatur sipil negara (ASN) di bawah Kementerian Agama.
“Tenaga pendidik ini langsung mengundurkan diri. Tidak dijelaskan secara rinci, tapi karena statusnya PNS, kemungkinan besar akan kembali ke instansi asal,” tambahnya.
Andik mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan kondisi ini kepada Kementerian Sosial dan Pemerintah Kabupaten Jombang. Namun, hingga kini belum ada petunjuk teknis terkait pergantian siswa maupun guru yang mundur.
“Sampai sekarang kami belum menerima arahan pengganti siswa atau guru. Kami tetap berupaya secara persuasif, terutama kepada siswa, agar dapat kembali melanjutkan proses belajarnya,” ujarnya.
Meski menghadapi kendala di awal, proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat Jombang tetap berjalan. Para siswa lainnya masih mengikuti kegiatan orientasi dan pembekalan dasar dalam suasana yang kondusif.
(Pray/Editor Aro)