siginews-Jombang – Anggota DPRD Jawa Timur, Sumardi, menghadiri gelaran “Miagan Umbrella Fest 2025” di Alun-Alun Cemara, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Minggu (3/8). Acara yang menampilkan potensi desa serta seni budaya ini menjadi momentum bagi Sumardi untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal.
Didampingi oleh anggota DPRD Jombang Arif Sutikno dan Kepala Desa Miagan Antok Budi Subagiyo, pria yang akrab disapa Cak Sumardi ini menyempatkan diri mengunjungi berbagai stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam sambutannya, Cak Sumardi menekankan pentingnya setiap desa untuk mendata dan menginventarisasi potensi yang dimilikinya, terutama di bidang ekonomi dan budaya. Menurutnya, hal ini sangat krusial mengingat pesatnya perkembangan UMKM saat ini.
Ia berharap kegiatan seperti Miagan Umbrella Fest dapat menjadi wadah bagi desa-desa untuk mempromosikan produk dan budayanya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang lebih mandiri.
“Sangat luar biasa, kita perlu dukung, kegiatan seperti ini. Ini kegiatan ikonik,” kata Sumardi saat diwawancarai usai kunjungi salah satu stand UMKM.
Wakil rakyat Jatim itu lantas menjabarkan bagaimana konsep pengelolaan potensi desa yang ia maksud. Dengan mengetahui potensi, desa akan memiliki karateristik hingga identitas bahkan produk unggulan yang memiliki nilai tawar.
“Kalau bisa perlu kita lakukan itu (inventarisasi potensi) desa UMKM, desa juga punya budaya dan UMKM berbeda. Kita tata pola edukasi, kita libatkan semua pihak untuk bagaimana pergerakan bisa ada peningkatan,” bebernya.
Usai mengetahui potensi, langkah selanjutnya bisa dilakukan gelar potensi desa. Sejumlah UMKM, produk unggulan, hingga budaya semuanya dipamerkan untuk dinikmati oleh masyarakat. Pada kegiatan gelar potensi desa atau pameran, potensi ekonomi UMKM pasti akan naik.
“Kita tadi sempat nanya, peningkatan hasil dari penjualan naik tiga kali lipat, ekonomi masyarakat bawah ada pergerakan bagus,” ungkapnya.
Langkah dukungan, menurut Cak Sumardi bisa dalam bentuk memberikan sejumlah program. Pihaknya akan mengkomunikasi dengan pemerintah desa terkait kegiatan yang bisa mengangkat kearifan lokal budaya, ikonik, masyarakat bawah ikut merasakan.
“Bagaimana baiknya untuk program akan kita bicarakan dengan pemerintah desa,” pungkas politisi Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Miagan, Antok Budi Subagio mengatakan, setiap potensi desa akan muncul jika ada sarana untuk menampilkan. Demikian juga kegiatan di Desa Miagan, penjaringan produk dilakukan melalui RT hingga dipamerkan atau dipasarkan pada kegiatan gelar potensi desa.
Di Desa Miagan ada beberapa produk kerajinan asli desa. Mulai produk jepit, songkok, dan yang paling menonjol adalah UMKM kripik usus yang ada 5 home industri di Desa Miagan.
Sebanyak 27 stand UMKM yang ditata dengan rapi di Alun-Alun Cemara, Desa Miagan. Puluhan UMKM itu adalah milik masing-masing RT yang ada di desa setempat.
“Kebetulan kegiatan Umbrella Fest dalam program gelar potensi desa ini syukur alhamdulillah pergerakan ekonomi sudah ada pergerakan, biasanya perhari pendapatan Rp200 ribu, sekarang bisa sampai Rp700ribu,” kata Antok kepada wartawan di lokasi.
Rangkaian kegiatan gelar potensi dan Miagan Umbrella Fest 2025 ini laksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025. Kegiatan ini rencananya akan digelar tahunan. Selain gelar potensi desa, kegiatan yang diproyeksikan sebagai pendongkrak ekonomi ini disebutnya juga untuk memperingati hari jadi Alun-Alun Cemara ke-2 dan HUT RI ke-80.
“Pertama kita kerjasama dengan PMI Jatim, kemudian selawat, dilanjutkan pawai Umberella Fest di seluruh masyarakat ikut berperan,” terangnya.
Disinggung alasan mengambil tajuk Miagan Umbrella Fest 2025 ini, Kades Miagan mengatakan, hal itu karena di Jombang belum ada. Festival payung yang digelar ini rencananya akan diklaim sebagai potensi budaya desa.
“Secara otomatis kita mengadopsi umberella fest ini satu-satunya di Kabupaten Jombang yang belum tercetuskan, ini diharapkan dari potensi desa,” pungkasnya.
Terpisah, Novi (49) salah satu pedagang di stand UMKM mengaku bersyukur. Sebab, adanya kegiatan di Alun-Alun Cemara membuat omzetnya naik drastis.
“Alhamdulillah rame, ini tadi dapat Rp1 juta lebih,” kata Novi saat diwawancarai.
(Pray/Editor Aro)