siginews-Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berhasil mencatat rekor transaksi fantastis dalam misi dagang ke Provinsi Lampung.
Dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, misi dagang yang digelar di Kota Bandar Lampung pada Kamis (7/8/2025) ini menghasilkan total transaksi mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Angka ini jauh melampaui capaian tahun 2023 yang hanya Rp285,52 miliar, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kolaborasi antar daerah.
Sinergi dan Komitmen Kuat untuk Ekonomi Nasional
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi kuat antara perangkat daerah, asosiasi dagang, dan pelaku usaha dari kedua provinsi.
“Capaian ini merupakan hasil sinergi dan kepercayaan antardaerah dalam mendukung produk dalam negeri. Ini adalah bukti nyata bahwa Jawa Timur terus berkomitmen mendorong pemerataan ekonomi nasional,” ujar Khofifah.
Dalam misi dagang ini, 153 pelaku usaha—terdiri dari 100 dari Lampung dan 53 dari Jatim—berpartisipasi aktif. Berbagai komoditas potensial dari sektor pertanian, kelautan, perkebunan, hingga industri kreatif diperdagangkan.
Penguatan kerja sama ini tidak hanya berfokus pada transaksi jual-beli. Sebanyak lima perangkat daerah, satu BUMD, dan empat asosiasi dagang turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk keberlanjutan dan peningkatan nilai tambah lintas sektor.
“Kerja sama seperti ini bukan hanya berdampak pada nilai transaksi ekonomi, tetapi juga membuka ruang untuk keberlanjutan dan peningkatan nilai tambah lintas sektor, mulai dari pertanian, perdagangan, hingga pendidikan. Bukan hanya soal transaksi jual-beli, tapi bagaimana membangun keberlanjutan, meningkatkan nilai tambah, serta memperkuat kedaulatan pangan dan kualitas SDM sebagai bekal menuju Indonesia Emas,” tegas Khofifah.
Dalam sambutannya, Khofifah menyebut hubungan dagang Jatim-Lampung sudah terjalin erat, termasuk perdagangan kopi robusta dan pisang. Ia juga menyoroti potensi besar hilirisasi batok arang kelapa di Lampung yang sudah menembus pasar ekspor.
Dorong Kolaborasi di Berbagai Sektor
Khofifah mengajak Provinsi Lampung untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang:
Ketahanan Pangan: Mengingat Jatim adalah produsen beras, gula, dan sapi terbesar nasional, Khofifah mengajak Lampung berpartisipasi dalam program inseminasi buatan dan pengembangan peternakan sapi perah.
Pengembangan SDM: Gubernur juga mengundang Lampung untuk mengirimkan siswa berprestasi belajar di enam sekolah Taruna di Jatim.
“Keberagaman yang dimiliki Lampung bisa menjadi kekuatan nasional jika didukung dengan pendidikan karakter melalui sistem boarding dan mentorship yang kuat,” ujarnya.
Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi untuk optimalisasi logistik antarprovinsi demi menekan biaya dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Misi dagang ini adalah ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi domestik. Kita ingin memperbesar pangsa pasar komoditas unggulan daerah dan membuka peluang investasi baru antarprovinsi,” tambahnya.
Khofifah juga mengungkapkan, rekam jejak perdagangan Jatim dan Lampung sangat positif. Pada 2022, total transaksi mencapai Rp13,06 triliun, dengan Jatim mencatat surplus Rp11,03 triliun, yang menunjukkan tingginya permintaan Lampung akan produk-produk Jatim.
“Misi dagang ini bukan semata urusan transaksi jual beli, tapi bagian dari ikhtiar besar kita untuk menghadirkan pemerataan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sementara, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyebut Jawa Timur (Jatim) sebagai mitra strategis dalam pengembangan ekonomi daerah.
Ia mengakui Jatim memiliki ekosistem industri yang kuat dan telah mampu melakukan hilirisasi berbagai komoditas pertanian.
Dalam acara Misi Dagang Jatim-Lampung, Mirzani menekankan pentingnya sinergi untuk ketahanan pangan nasional.
“Jatim sudah kuat industrinya, bahkan sudah mampu melakukan hilirisasi produk-produk pertanian. Kami di Lampung masih sangat membutuhkan tanaman-tanaman pangan seperti jagung. Kami mohon bantuan untuk bisa mensupport bibit-bibit unggul agar produksi kami bisa lebih maksimal,” ujarnya.
10 Komitmen Transaksi Terbesar dan Rekor Misi Dagang
Misi dagang kali ini menghasilkan 10 komitmen transaksi terbesar dengan nilai total yang fantastis. Di antaranya:
1. PT Rempah Alam Nusantara Semesta Lampung membeli kopi dari Perumda Perkebunan Kahyangan Jember senilai Rp180 miliar.
2. Eratel Prima Lampung membeli rokok dari Gapero Surabaya senilai Rp175 miliar.
3. PT KTBG / TPSM Lampung juga membeli rokok dari Gapero Surabaya senilai Rp152,7 miliar.
4. PT Bumi Menara Internusa Surabaya membeli rajungan kupas dari Yahya Supplier Rajungan Lampung senilai Rp124,2 miliar.
Misi dagang ini adalah yang keenam kalinya digelar Jatim sepanjang 2025. Sejak 2019, Jatim telah melaksanakan 41 misi dagang domestik dengan total komitmen transaksi mencapai Rp14,68 triliun.
Selain itu, ekspansi misi dagang luar negeri juga terus dilakukan ke berbagai negara seperti Jepang, Malaysia, dan Arab Saudi.
(Editor Aro)