siginews-Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dibuka dengan kemeriahan kirab budaya dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Minggu (17/8).
Titik pusat perhatian kirab ini adalah Kereta Kencana Garuda Praba Yeksa, yang bertugas membawa dua benda pusaka bersejarah: duplikat bendera Merah Putih dan naskah asli teks proklamasi.
Kirab ini memadukan nuansa khidmat dan semarak. Prosesi dimulai di Ruang Kemerdekaan Monas, saat duplikat bendera dan naskah proklamasi diserahkan kepada Tim Purna Paskibraka Duta Pancasila.
Bendera Merah Putih dibawa oleh Kirana Ashawidya Baskara dari Banten, sementara naskah proklamasi dibawa oleh Ni Komang Tri Setia dari Bali.
Simbolisme di Balik Iring-iringan Kirab
Kedua Purna Paskibraka tersebut lantas menaiki Kereta Kencana Garuda Praba Yeksa, yang memiliki arti “cahaya yang terang”.
Iring-iringan ini bukan sekadar arak-arakan, melainkan sarat akan simbolisme yang merefleksikan tanggal proklamasi kemerdekaan.
17 pasukan berkuda kawal depan, melambangkan tanggal 17
8 kuda penarik kereta kencana, melambangkan bulan Agustus.
45 pasukan motoris, melambangkan tahun 1945.
80 pasukan berkuda kawal belakang, menandai HUT ke-80 RI.
Selain itu, kirab juga dimeriahkan oleh 130 drumben taruna TNI, 40 drumben Akademi Kepolisian, dan 76 pasukan berpakaian adat Nusantara.
Sesampainya di Istana Merdeka, kedua benda bersejarah itu diserahkan dan diletakkan di mimbar kehormatan, menandai puncak perayaan HUT RI.
Momen ini menjadi pengingat akan perjuangan panjang para pahlawan dan mengikat seluruh rakyat Indonesia dalam semangat persatuan.
(Editor Aro)