siginews-Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan makna mendalam di balik program unggulan Kampung Pancasila. Menurutnya, program ini bukan sekadar nama, melainkan gerakan terpadu untuk mengatasi berbagai persoalan sosial di akar rumput, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga stunting.
Eri mengatakan, Kampung Pancasila adalah penyempurnaan dari program-program sebelumnya. “Semua program sebelumnya kini dijadikan satu dalam Kampung Pancasila. Tujuannya agar konsolidasi dan pergerakan masyarakat menjadi lebih efektif,” jelasnya, Jumat (22/8).
Program ini berfokus pada empat pilar utama di setiap Rukun Warga (RW) yang ditetapkan, yaitu:
– Pilar Lingkungan: Mendorong warga untuk peduli terhadap lingkungan, terutama dalam pemilahan sampah.
– Pilar Ekonomi: Menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pelatihan dan pembentukan usaha mandiri bagi pemuda.
– Pilar Kemasyarakatan: Mengidentifikasi masalah sosial seperti anak putus sekolah atau kasus stunting untuk dicarikan solusi.
– Pilar Sosial Budaya: Menekankan pentingnya gotong royong, keguyuban, dan kepedulian sosial yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya.
Koperasi Merah Putih: Solusi Ekonomi Warga Miskin
Sebagai bagian dari pilar ekonomi, Wali Kota Eri menyoroti program Koperasi Merah Putih. Koperasi yang digerakkan oleh para pemuda ini bertujuan membiayai warga kurang mampu untuk memulai usaha.
“Jika ada warga yang ingin buka toko, Koperasi Merah Putih akan membiayainya. Warga tersebut bisa mandiri dan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang dipasok oleh koperasi. Ini adalah cara kami untuk memutus rantai kemiskinan,” jelasnya.
Eri juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi dan kepedulian warga. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif warga. Jika ada tetangga yang kesulitan, informasikan kepada kami. Kepedulian ini adalah bagian dari amal ibadah, dan ini adalah landasan dari sila pertama Pancasila,” pungkasnya.
(Editor Aro)