Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) terus tingkatkan pelayanan moda tranportasi publik terintegrasi yakni penambahan armada transportasi bus sekolah. Program pelayanan ini selain memberi jaminan keselamatan, juga mengurangi pelajar menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu juga telah terintegrasi dengan transportasi yang sudah ada, seperti Trans Semanggi, feeder Wira-wiri, dan Suroboyo Bus.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, tujuan pelayanan publik bus sekolah tidak lain meringankan beban masyarakat dan orang tua siswa serta memberikan keselamatan, kenyamanan.
“Harapannya bus sekolah ini mengurangi beban daripada masyarakat atau orang tua,” tutur Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru, Kamis (5/12).
Dishub Kota Surabaya melaporkan bahwa saat ini, ada sembilan armada bus sekolah yang beroperasi. Lebih rincinya terdiri dari lima unit bus ber-AC dan empat unit bus non AC.
Sembilan armada bus sekolah itu melayani lima rute strategis. Yakni rute Dukuh Menanggal – Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Rungkut – Jalan Wijaya Kusuma.
Kemudian rute Kecamatan Tandes – Jalan Wijaya Kusuma, rute Romokalisari, serta rute Kelurahan Tambak Sarioso – SDN Greges 129 Surabaya.
Ia menambahkan keberadaan bus sekolah agar dimanfaatkan dan digunakan untuk memberikan keselamatan anak-anak bersekolah.
“Manfaatkan bus sekolah ini sebaik-baiknya. Insyaallah kami akan mengantarkan putra-putri anda sampai ke sekolah dan kembali ke rumah dengan selamat,” imbuhnya.
Layanan bus sekolah diketahui merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi pelajar di bawah umum. Gongnya, tingkat kemacetan lalu lintas menjadi berkurang.
“Semoga dengan adanya bus sekolah ini, para pelajar tidak lagi menggunakan sepeda motor, sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Surabaya,” tukas Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung.
Layanan bus sekolah di Surabaya ini, tidak dipungut biaya alias gratis.
(aro)