siginews-Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bersama Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PHC, dan Kecamatan Semampir, meluncurkan program PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting) untuk mendukung upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani stunting.
Berbeda dengan program kesehatan biasa, PELITA menjadikan kunjungan rumah (home visit) sebagai strategi utama.
Program ini tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga memahami kondisi balita secara menyeluruh. Tim medis dan pendamping secara rutin mengunjungi rumah keluarga stunting untuk mendalami pola makan, sanitasi, serta pola asuh di lingkungan keluarga.
“Melalui kunjungan rumah, kami bisa melihat akar permasalahan dan mendampingi keluarga sehingga anak-anak tumbuh lebih sehat sesuai fase tumbuh kembangnya,” ujar Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS.
Pendekatan Humanis untuk Solusi Tepat Sasaran
Setiap kunjungan yang dilakukan setiap tiga bulan ini, tim PELITA memberikan pendampingan gizi, edukasi, dan stimulasi dini secara personal. Tim juga memberikan susu tambahan, kudapan bergizi, dan vitamin secara berkala.
Fokus utama dari home visit ini adalah menggali faktor-faktor sosial dan lingkungan yang sering kali luput dari pemeriksaan medis.
Pendekatan ini memungkinkan tim medis memberikan solusi yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan spesifik keluarga.
“Kami tidak hanya ingin melihat angka, tetapi juga ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang tepat dari orang tua dan lingkungan sekitarnya,” kata dr. Gery, perwakilan Puskesmas setempat.
Dengan pendekatan humanis ini, Program PELITA berhasil mencatat keberhasilan. Sebanyak 20 balita yang terdaftar dalam program ini menunjukkan kemajuan signifikan.
Kisah sukses ini membuktikan bahwa penanganan stunting tidak hanya butuh intervensi medis, tetapi juga sentuhan personal yang menyentuh langsung kehidupan keluarga.
(Editor Aro)