siginews.com-Jenewa – Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa menyatakan keprihatinan mendalam atas serangkaian kekerasan yang terjadi di Indonesia dalam demonstrasi protes nasional atas tunjangan parlemen.
PBB secara khusus menyoroti dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional oleh aparat keamanan dalam menghadapi demonstrasi.
Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani, menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan persoalan yang memicu protes nasional.
“Kami memantau dengan saksama serangkaian kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan parlemen, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional oleh aparat keamanan,” ujarnya.
Lanjutnya,” Kami menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi kekhawatiran publik.”
PBB juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memastikan hak berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi dihormati.
Ravina menegaskan, seluruh aparat keamanan, termasuk militer, yang bertugas harus mematuhi prinsip-prinsip dasar internasional dalam penggunaan kekuatan.
“Kami menyerukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan,” tambahnya.
Selain itu, PBB juga menekankan pentingnya kebebasan pers. Ravina Shamdasani menegaskan bahwa media harus diizinkan untuk melaporkan peristiwa secara bebas dan independen.
“Penting juga bahwa media diizinkan untuk melaporkan peristiwa secara bebas dan independen,” pungkasnya, menandaskan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan situasi ini.
(Editor Aro)