siginews-Surabaya – Inisiator dan juga Korlap Rakyat Jawa Timur Menggugat, M Sholeh, merespon pertanyaan warganet yang mengkritisi terkait donasi mulai dari air mineral dalam kemasan hingga uang tunai.
“Ini dibelakang saya ada donasi-donasi yang kita simpan untuk aksi berikutnya. Jadi kalau ada yang menanyakan hasil donasinya ke mana, ini kita simpan. Semuanya ada sekitar 500 kardus (air mineral) bantuan dari masyarakat yang bersimpati,” ujar Sholeh saat ditemui siginews.com di lokasi penampungan donasi, di Jalan Darmo Kali, Wonokromo, Surabaya, Rabu (3/9/2025).
Mantan aktivis PRD yang biasa disapa Cak Sholeh ini menegaskan, demo dari Rakyat Jawa Timur Menggugat tetap akan dilakukan. Namun, kepastiannya kapan, masih belum bisa ditentukan, karena melihat perkembangan situasi dan kondisi di Surabaya dan Jawa Timur.

“Karena rencana demo 3 September tidak jadi, kita tunda, ya ini kita simpan. Nanti kalau situasi biar tenang, maka kita akan aksi lagi,” tegasnya.
Selama menunggu situasi kamtibmas tenang dan kondusif, Sholeh bersama Rakyat Jawa Timur Menggugat, tidak akan membuka pengumpulan donasi uang maupun air mineral dalam kemasan maupun makanan ringan.
“Kita tidak membuka lagi donasi, langsung nanti kita umumkan melalui medsos, kapan, tanggal berapa, hari aksinya. Ini (donasi yang sudah terkumpul) akan kita gunakan saat aksi,” katanya.
Kata Sholeh, yang paling penting dalam aksi ini adalah alasan penundaan demo 3 September 2025.
“Kenapa kita tunda, karena situasi masih mencekam. Hari-hari ini di Surabaya sekolah daring melalui rumah. Birokrasi juga WFH (work from home). Jalanan sepi. Jadi kondisi itu mencekam,” ujarnya.

“Kalau misalnya kita memaksa aksi, justru itu menambah ketakutan dari warga Surabaya, sehingga tidak lagi bicara soal tiga isunya. Yang paling penting adalah Menghapus tunggakan pajak kendaraan bermotor. Usut tuntas dugaan korupsi triliunan dana hibah. Ketiga, penghapusan pungli-pungli di sekolah SMA dan SMA Negeri,” terangnya.
Sholeh menegaskan, demo dari Rakyat Jawa Timur Menggugat dengan agenda tiga tuntutan tersebut tidak batal.
“Saya sampaikan kepada masyarakat bahwa, donasi masih aman. Baik itu dalam bentuk uangnya sudah kita total uang masuk di rekening Rp 8.150.000, dan di beberapa ruang cash sudah kita kumpulkan dan setelah dipotong pengeluaran selama teman-teman menunggui posko itu, sisa Rp 4,9 juta. Dan uang ini disimpan untuk nanti aksi berikutnya,” jelas Sholeh.
(jrs)