Bangkalan – Yayasan Persyadha (Persyarikatan Dakwah Al Haromain) menggelar dzikir berjamaah, dalam rangka mengawali Tahun Baru Islam 1446 Hijriah.
Dzikir Jama’i Nasional Persyadha bersamaan dengan dies natalis ke 23 UTM (Universitas Trunojoyo Madura), Minggu (7/7/2024). Kegiatan yang yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan R.P Mohammad Noer UTM dihadiri oleh Rektor UTM, Dewan Pembina, Ahlu Syuro, Dewan Pengawas dan Badan Pengurus Yayasan Persyadha serta 6500 jama’ah.
“Awal tahun baru kaum muslim perlu menata niat,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Persyadha, KH. M. Ihya Ulumiddin.
Agenda 1 Muharam dengan Dzikir Jama’i untuk menyambut nafahaat Allah Ta’ala yaitu pemberian hadiah besar dari Allah Ta’ala. Hal ini dijelaskan dalam riwayat hadist dari Atthabarani dalam al Ausath wa al Kabir yang artinya sesungguhnya Tuhan kalian, Allah Ta’ala dalam hari-hari sepanjang tahun memiliki anugerah-anugerah besar, maka sambutlah itu, semoga kalian meraih salah satu darinya sehingga setelah itu tidak pernah akan celaka selamanya.
Yang kedua, sebagai upaya untuk tajdidul ahdi, yaitu memperbarui komitmen kita dengan makna hijrah.
Yang ketiga adalah, upaya kita secara rutin menghadiri majelis-majelis keimanan. Hal ini sejalan dengan kehidupan para sahabat saling berwasiat satu sama lain yang isinya kemarilah, sesaat kita beriman kepada Tuhan kita (Abdullah bin Rowahah). Bangkitlah agar bersama-sama kita semakin bertambah Iman. Duduklah bersama kami agar sesaat bersama-sama beriman. (Muadz bin Jabal )
Yang terakhir, untuk bersilaturahim antar sahabat jamaah. Hal ini agar mendapatkan doa malaikat sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah sholalloh alaihi was salam, barang siapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya fillah maka ada malaikat memanggil: “Semoga hidupmu indah,
perjalananmu menyenangkan dan semoga kamu bertempat di salah satu tempat yang tinggi di surga.” (HR. Atturmudzi, no: 2008 dari Abu Hurairah)
Di sela-sela kegiatan Dzikir Jama’i wakil pembina Yayasan Persyadha, KH. Imam Mawardi Ridlwan menuturkan bahwa Dzikir Jama’i Nasional (DJN) Persyadha sebagai pertemuan tahunan awal tahun hijriah para pengkhidmad dan pengamal Dzikir Jama’i.
“Alhamdulillaah Dzikir Jama’i tumbuh berkembang dan diamalkan para jamaah dan masyarakat secara umum. Mengamalkan Dzikir Jama’i sebagai upaya membersihkan dan menenangkan hati serta untuk mendekatkan diri pada Al Kholiq, Allah Ta’ala. Semoga kami para pengamal Dzikir Jama’i dapat semakin istiqomah, semangat dan ikhlas dalam mengamalkan dan menyebarkannya. Semoga Universitas Trunojoyo Madura semakin berkah dan menjadi kampus rahmatan lil ‘alamin dalam pendidikan dan dakwah,” ujar KH Imam Mawardi Ridlwan.
Sementara itu, Rektor Universitas Trunojoyo Madura, DR. Syafi’, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Abi KH M. Ihya Ulumiddin bersama keluarga, segenap Yayasan Persyadha dan semua jama’ah dapat hadlir UTM Bersholawat dan Istighosah Dzikir Jama’i.
“Istighosah Dzikir Jama’i Nasional ditempatkan di UTM merupakan kebanggaan UTM karena UTM dipercaya oleh Yayasan Persyadha sehingga dapat dilakukan kerja sama,” ujar DR. Syafi’.
Ia mengatakan, Istighosah Dzikir Jama’i untuk mendekatkan diri (taqorub) pada Alloh Ta’ala. Istighosah Dzikir Jama’i dimaksud untuk memberbaiki diri.
Setiap kegiatan dies natalis UTM, katanya, maka selalu dimasukkan kegiatan UTM Bersholawat. Pada tahun kemarin UTM bekerja sama dengan PCNU Kabupaten Bangkalan pada tahun ini bekerja sama dengan Yayasan Persyadha.
“Hal ini dikarenakan tantangan saat ini sangat besar maka perlu ikhtiar taqorub pada Allah dengan dzikir agar mendapat ridho Allah Ta’ala,” tuturnya sambil menambahkan, pada tahun ini sudah turun dari menteri pendidikan SK untuk fakultas kedokteran.
“Mohon do’a semua jama’ah DJN agar UTM mendapatkan akredrerisasi unggul sehingga pendirian fakultas kedokteran dapat berjalan lancar,” harapnya.
Ketua Umum Yayasan Persyadha, DR. H. Soehardjoepri, M.Si menyampaikan rasa syukur, dan terima kasih atas kerja sama Yayasan Persyadha dengan Universitas Trunojoyo Madura.
Ketua Umum yang juga sebagai pengajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menekankan bahwa semua jama’ah berkewajiban menghadliri DJN setiap awal tahun hijriah. Hal ini sebagai wujud komitmen bersama pada murobbi dan program Persyadha.
“Yayasan Persyadha menghaturkan terima kasih pada Bapak Rektor UTM yang telah membantu Dzikir Jama’i Nasional ke-9 ini dapat berjalan lancar dan berkah. Dzikir Jama’i untuk membersihkan hati dan menyongsong masa depan. Kaum muslimin selayaknya optimis untuk menyongsong Indonesia lebih baik, yaitu Indonesia emas. Semoga melalui Dzikir Jama’i kita mendapatkan keberkahan. Melalui DJN kita wujudkan Indonesia berdzikir,” tuturnya.
Di Gedung Pertemuan R.P Muhammad Noor disaksikan para jama’ah Dzikir Jama’i Abi KH. M. Ihya’ Ulumiddin menyerahkan ijazah Dzikir Jama’i ke Rektor UTM, DR. Syafiq, SH. Tampak hadliri di DJN selam Bapak Rektor UPN juga para wakil rektor dan para dekan di lingkungan UTM. Hadlir pula wakil bupati Bangkalan, dan salah satu jajaran direksi Bank Jatim, para kyai serta masyayich. Di acara yang penuh berkah juga disampaikan pengalaman para pengamal Dzikir Jama’i. Yang disampaikan oleh KH. Ihsan dari Banyuwangi, Mukri dari Jama’ah Usroh, dan Kyai Amin dari Ngimbang Lamongan.