Beijing – Universitas Nurul Jadid (Unuja), Paiton, Probolinggo, Jawa Timur menjalin kerjasama dengan Beijing Foreign Studies University (BFSU) di Beijing, China, untuk meningkatkan kompetensi Bahasa Mandarin bagi mahasiswa Unuja.
“Kami berencana sertifikasi bahasa Mandarin untuk mahasiswa Nurul Jadid yang kiranya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan China,” kata Rektor Universitas Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid di sela kunjungan di kampus Beijing Foreign Studies University (BFSU) di Beijing, China, Selasa (23/7/2024).
Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas jaringan internasionalnya dengan mengadakan kegiatan benchmarking ke Beijing Foreign Studies University (BFSU) di Beijing, China.
Kegiatan ini, yang dilaksanakan pada 23 Juli 2024, merupakan bagian dari upaya strategis UNUJA untuk memperkuat kompetensi bahasa Mandarin di kalangan civitas akademika, sekaligus tindak lanjut dari kunjungan BFSU ke UNUJA pada Desember 2023.
Rombongan UNUJA dipimpin oleh Rektor KH. Abd. Hamid Wahid, didampingi oleh Wakil Rektor I M. Noer Fadli Hidayat, Wakil Rektor II, Wakil Rektor IV, Sekretaris Pesantren Nurul Jadid, Kepala LP3M, Wakil Dekan FAI, Kepala KSP, serta staf rektorat lainnya.
Di pihak BFSU, pertemuan itu dihadiri oleh Li Shujing, Executive Director of Education Centre, Wang Shasha, Head of Industry-Education Integration Department, Cong Rifang, Head of International Cooperation Department, Tang Shiqing dan Wang Xinyuan, Manager of International Cooperation Department, serta Yang Piao, Editor of Chinese Language and Culture Publishing Division.
Kegiatan yang bertempat di ruang meeting BFSU, Xisanhuan Beilu, Beijing ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pengajaran bahasa Mandarin.
“RRC (China) adalah negara yang sangat penting bagi perkembangan pendidikan saat ini. Kami berkepentingan untuk mengkonkritkan hubungan kerja sama ini menjadi lebih produktif,” ujarnya.
KH Abdul Hamid Wahid menerangkan, ada banyak level pendidikan, mulai dari PAUD, TK, MI (setingkat sekolah dasar), setingkat SMP, setingkat SMA sampai perguruan tinggi.
“Kami juga memiliki banyak siswa yang belajar di Tiongkok, dan sudah lulus sekitar 400 orang,” terangnya.
Wakil Rektor I Unuja, M. Noer Fadli Hidayat, menambahkan, di Universitas Nurul Jadid saat ini terdapat kurikulum bahasa Mandarin di Fakultas Kesehatan.
“Kami berencana membuka S1 Kajian Bahasa dan Budaya Tiongkok. Ke depan, kami berencana kerja sama dalam hal dukungan pelatihan dosen,” katanya.
Sementara itu, Executive Director of Education Centre BFSU, Li Shujing, menyambut baik kunjungan dan kerjasama dengan Unuja, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
“Terima kasih telah membawa banyak rombongan ke kampus kami. Di kampus ini juga ada materi pengajaran bahasa Indonesia dan Malaysia, serta banyak mahasiswa dari Asia Tenggara,” kata Li Shujing.
Li juga kagum ketika mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Desember 2023 lalu, melihat kegiatan belajar mengajar di SMA Nurul Jadid.
“Saat saya ke Nurul Jadid, saya melihat SMA Anda juga mengajarkan bahasa Mandarin, tentu ini bisa ditindaklanjuti oleh kita,” tuturnya.
Vice Director of Education Centre, Yuan Dayong, menegaskan pentingnya hubungan antara Indonesia dan Tiongkok.
“Kami sudah mengkaji negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di kampus kami juga banyak mahasiswa asal Indonesia yang belajar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kebudayaan,” kata Yuan.
Editor of Chinese Language and Culture Publishing Division BFSU, Yang Piao, menekankan pentingnya publikasi bahan ajar berbahasa Mandarin dan pelatihan bahasa Mandarin bagi guru dan dosen.
“Kami sangat senang bertemu dan dapat menindaklanjuti kerja sama ini, khususnya dalam pengembangan bahasa Mandarin,” tambah Yang.
Pertemuan yang berlangsung sekitar 100 menit ini diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNUJA dan BFSU.
Pihak BFSU memberikan beberapa perangkat bahan ajar guru dan siswa kepada rombongan UNUJA. Pihak UNUJA berencana untuk mengurus copyright buku-buku tersebut guna keperluan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia maupun ke bahasa Inggris.