Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAAA Stabil dari sebelumnya idAA+ Positif.
“Kenaikan peringkat SIG ini merefleksikan kondisi keuangan yang sehat dan posisi Perusahaan yang kuat sebagai market leader industri bahan bangunan di Indonesia,” kata Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni melalui siaran pers, Rabu (21/8/2024).
Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan implementasi disiplin oleh emiten berkode SMGR terhadap kebijakan keuangan, kinerja emiten sebagai industri strategis pendukung pembangunan negara, posisi pasar yang kuat yang didukung oleh fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, serta profil keuangan yang konservatif.
Sejalan dengan kenaikan peringkat Perusahaan, Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perusahaan, menjadi idAAA dari sebelumnya idAA+.
SIG dinilai memiliki kemampuan yang kuat dan unggul (superior) untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.
Perjalanan peringkat SIG oleh Pefindo dimulai pada 2017 dengan peringkat idAA+ Stabil, kemudian mengalami penurunan pada 2019 pasca akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (d.h. PT Holcim Indonesia Tbk) menjadi idAA+ Negatif, dan kembali turun menjadi idAA Stabil pada tahun yang sama. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan nilai interest bearing debt yang signifikan menjadi Rp 33,6 Triliun per Juni 2019.
Seiring berjalannya waktu, SIG membuktikan komitmen untuk menurunkan pinjamannya melalui pengelolaan pinjaman yang optimal dan optimalisasi arus kas, sehingga membuat peringkat SIG kembali naik menjadi idAA+ Stabil pada 2021, kemudian pada 2023 kembali naik menjadi idAA+ Positif.
Pada 2024, untuk pertama kalinya SIG mencapai peringkat tertinggi dari Pefindo yaitu idAAA Stabil di mana nilai interest bearing debt telah turun signifikan per Juni 2024 menjadi Rp13,6 Triliun.
Vita Mahreyni mengatakan, sebagai langkah untuk melanjutkan komitmen menjaga kinerja tetap positif, SIG berfokus pada penguatan kapabilitas dalam penyediaan solusi bahan bangunan inovatif yang ramah lingkungan, peningkatan operational excellence pada aktivitas produksi dan manajemen jaringan distribusi, serta pengelolaan finansial yang baik.
“SIG terus berupaya mengamankan sektor penjualan dan pendapatan dari pasar domestik melalui optimalisasi pengelolaan pasar dan harga, modernisasi ekosistem retail, serta menjaga kepemimpinan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk proyek pembangunan di IKN,” katanya.
“Di tengah situasi industri yang menantang, SIG juga menjajaki peluang pertumbuhan baru dengan melakukan pengembangan bisnis dan produk, serta memaksimalkan pasar regional,” tambahnya.
Untuk meningkatkan daya saing Perusahaan, SIG terus berupaya mencapai peningkatan operational excellence dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam kegiatan produksi melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).
Pengunaan bahan bakar alternatif ini tidak hanya membantu dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, tetapi juga mendukung inisiatif Perusahaan dalam pelestarian lingkungan dan dekarbonisasi.
Proses produksi di pabrik-pabrik SIG ditunjang dengan implementasi digitalisasi melalui pemanfaatan machine learning, big data dan artificial intelligence untuk optimasi kegiatan produksi untuk mencapai efisiensi penggunaan energi dan peningkatan produktivitas.
Untuk mendorong percepatan capaian dekarbonisasi, SIG juga mengembangkan energi baru terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).
PT Semen Indonesia (SIG) juga menjaga pertumbuhan profitabilitas secara berkelanjutan, serta mendorong efisiensi melalui optimalisasi operasional.
Pengelolaan arus kas dan permodalan yang maksimal juga dilakukan untuk menjaga likuiditas Perusahaan tetap kuat dengan solvabilitas yang baik.
Terbukti, sepanjang semester pertama tahun 2024, SIG mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu terus menurunkan saldo hutang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.
Pada semester I, SIG telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II tahun 2019, senilai Rp3,36 triliun. Pelunasan obligasi tersebut berujung pada penurunan liabilitas berdampak bunga SIG dan penurunan beban keuangan sehingga mendukung capaian profitabilitas yang positif.
“SIG berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang positif sehingga dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang, sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelas Vita Mahreyni.