Surabaya – Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Surabaya. Jokowi juga mengatakan tentang penyakit yang menyebabkan kematian.
Katanya, penyebab kematian sebagian masyarakat Indonesia memang dikarenakan penyakit serangan jantung, stroke dan kanker. Provinsi Jatim, kata Jokowi, menempati urutan ketiga setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Hati-hati mengenai ini sehingga pembangunan RS Kemenkes Surabaya sangat penting,” ujar Presiden Jokowi di sela acara peresmian gedung Rumah Sakit Kemenkes di Surabaya, Jumat (6/9/2024).
Hadirnya RS Kemenkes Surabaya pun membuat Jokowi optimistis mereka yang sakit pergi berobat ke Singapura, Malaysia, Jepang bahkan Amerika. Sebab, gedung dan fasilitas RS Kemenkes Surabaya seperti hotel bintang lima.
“Saya masuk RS Kemenkes seperti hotel bintang lima. Selain itu, kalau rumah sakit dan pelayanan baik akan mencegah kehilangan devisa kita kurang lebih Rp 180 triliun setiap tahunnya. Rp 180 triliun besar sekali,” ungkapnya.
Disebutkan Jokowi, RS Kemenkes memiliki kapasitas 867 tempat tidur ruang rawat inap, 59 tempat tidur HCU / intermediate care, 95 tempat tidur ICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi dan 20 unit kemoterapi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan anggaran gedung RS Kemenkes senilai Rp1,6 triliun, sedangkan peralatan rumah sakit dibelanjakan dengan anggaran Rp 386 miliar rupiah serta anggaran untuk SDM Rp 50 miliyar.
“Saya kira tidak ada masalah pemerintah mengeluarkan anggaran yang begitu besar asalkan pelayanan kepada masyarakat semakin baik,” ungkapnya.
Termasuk, kata Jokowi, fasilitas ruangan dan tempat tidur rumah sakit semakin baik serta penerangan lampu di rumah sakit terang. Karena beberapa kali meninjau rumah sakit di sebagian daerah di Indonesia, kondisi rumah sakit gelap.
“Gelap, tidak seperti yang saya lihat di sini terang benderang. Itu yang kita inginkan agar para pasien cepat sembuh dan pelayanan terhadap masyarakat semakin baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, alasan RS Kemenkes didirikan di Kota Surabaya karena memiliki aksesibilitas dari berbagi daerah di Indonesia.
Pertimbangan lainnya, rute penerbangan cukup banyak termasuk jalur internasional ke Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Dengan kemudahan ini diharapkan RS Kemenkes mengurangi beban antrian layanan jantung, kanker, stroke di wilayah Jawa sekaligus memperluas jangkauan layanan kesehatan skala Nusantara dan menjadi rujukan wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, digitalisasi sistem pelayanan kesehatan juga telah diterapkan di rumah saki ini. Sehingga hemat energi, ramah lingkungan serta mengutamakan kebutuhan pasien dan memprioritaskan keselamatan pasien.