“Terima kasih Bapak Presiden Jokowi, terima kasih Bapak Pj Gubernur Jatim. Berkat operasi ini, saya bisa beraktivitas kembali dan bisa bekerja kembali untuk membantu ekonomi kekuarga. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih,” ujar Suprapti melalui siaran pers dari Pemprov Jatim, Jumat (13/9/2024).
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono merespon cepat arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan operasi retina mata pada Suprapti, warga Rungkut Surabaya.
Pj Gubernur Adhy mengungkapkan, permintaan Presiden Jokowi untuk melakukan operasi mata pada wanita berusia 52 tahun itu disampaikan pada sela-sela kunjungannya di Pasar Soponyono Jawa Timur pada Jumat (6/9/2024) pekan lalu.
Di sela meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Soponyono, Presiden Jokowi bertemu dengan Suprapti yang mengeluhkan gangguan penglihatannya kepada Presiden. Mendengar keluhan itu, Presiden Jokowi meminta Pj Gubernur Jatim yang juga berada di lokasi pasar, untuk membantu penanganan dan pengobatan Suprapti agar bisa sembuh dan kembali melihat.
Mendapat arahan tersebut dari Presiden Jokowi, Pj Gubernur Adhy segera menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim Prof. Dr. dr. Erwin Astha untuk berkoordinasi dengan Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur agar melakukan persiapan lengkap dan menentukan tindakan yang tepat serta mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan.
“Setelah melakukan pemeriksaan lengkap kepada Ibu Suprapti, RSMM Jawa Timur langsung melakukan operasi retina vitrektomi pada Senin (9/9/2024) lalu.
“Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar dan hasilnya baik. Terima kasih kepada seluruh tim dokter dan pihak RSMM Jawa Timur yang merespon cepat permintaan Bapak Presiden,” terangnya di sela-sela kunjungan kerjanya di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Pj Gubernur Adhy juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk senantiasa menjaga kesehatan mata melalui konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Semoga masyarakat Jatim bisa lebih aware untuk menjaga kesehatan mata melalui makan makanan yang sehat dan bergizi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim Prof. Dr. dr. Erwin Astha menerangkan bahwa, tindakan operasi retina vitrektomi bertujuan untuk menempelkan kembali saraf mata yang lepas (retina) ke dinding bola mata.
Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan gangguan penglihatan yang cukup berat.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien secara menyeluruh oleh tim medis RSMM Jawa Timur, ditemukan lepasnya saraf retina akibat robekan yang disebut dengan ablasio retina, disertai lepasnya makula, dan ditemukan katarak pada mata sebelah kiri sehingga membuat pandangan menjadi kabur,” terangnya.
Sebelum melakukan tindakan operasi tersebut, kata Prof Erwin, Tim Medis RSMM Jawa Timur telah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, antara lain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik dengan foto fundus, USG mata, dan foto thorax serta konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, spesialis jantung dan spesialis anestesi.
“Setelah menjalani operasi vitrektomi, kondisi penglihatan pasien sudah lebih baik dibandingkan saat pasien masuk pada Sabtu lalu, dan kemarin Selasa sudah diperbolehkan pulang. Selanjutnya akan dijadwalkan kontrol secara berkala hingga kondisinya benar-benar optimal,” terang Prof Erwin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSMM Jawa Timur dr. Eka menjelaskan, bahwa Ablasio retina menjadi salah satu penyakit retina yang cukup banyak ditangani di RSMM Jawa Timur sehingga ia berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan matanya.
“Lakukan pemeriksaan mata setidaknya satu kali dalam setahun di fasilitas pelayanan kesehatan, utamanya untuk penderita dengan minus tinggi, penyakit sistemik seperti diabetes dan darah tinggi agar dapat diketahui secara dini kelainan atau gangguan pada penglihatan dan segera dilakukan penanganan,” tambah dr Eka. (roi)