Mandalika, NTB – Suhu panas aspal sirkuit Mandalika Ntb, Lombok mencapai 34 Derajat Celsius, membuat roda ban motor sering kehilangan traksi (daya cengkram). Martin pembalap Ducati Pramac pemimpin klasemen MotoGP harus terjatuh di putaran lap 1 sektor 4, akibat roda ban belakang kehilangan traksi, Sabtu (28/9) siang.
Martin tampil sempurna saat perebutan pole position dengan catatan waktu 1.29.088 menit pada Q2. Peringkat 2 direbut oleh pembalap academy 46 Marco Bezzencci dengan catatan waktu 1.29.535, diikuti pembalap muda Spanyol Pedro Acosta 1.29.583 dan juara dunia 2 kali Franscesco Bagnaia berada di posisi ke-4 dengan waktu 1.29.657 menit.
Start race berjalan seru dan ketat. Pecco (panggilan Bagnaia) mampu melesat langsung di belakang Jorge Martin. Sedangkan the baby allien (julukan Marc Marques) tampil agresif di tikungan pertama langsung berada di posisi ke-4 dari pole position 12.
Saat memasuki sektor 4, Pecco menempel ketat Martin. Namun nasib kurang baik dialami sang pemimpin klasemen harus terjatuh karena kehilangan traksi roda ban akibat panasnya suhu lintasan sirkuit Mandalika. Momen tersebut dimanfaatkan Pecco dengan hati-hati sampai akhir balapan.
Sementara murid academy V46 Bezzenchi sempat melakukan perlawanan dengan mendekati Pecco, namun harus merosot di posisi ke-4 karena hampir menabrak bagian belakang motor Pecco.
Sang juara sirkuit Misano Enne Bastianini menduduki juara 2 setelah berhasil menikung menyalip Marc Marques di putaran terakhir. Bastianini sempat berada dengan jarak yang sangat dekat di belakang motor Bagnaia saat mendekati garis finish. Namun Bagnaia mampu memacu gas dan menjadi juara race Sprint Mandalika 2024. (aro)