Blitar – Lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu vira dalam beberapa hari ini. BPBD Jatim dan Tim Geofisika ITS Surabaya turun ke lokasi temuan untuk mengkaji keberadaan lubang tersebut.
“Kami dari BPBD bersama dengan Tim Geofisika ITS Surabaya akan mengkaji secar akademik untuk mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kaliasat dan lubang tersebut,” ujar Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur, Gatot Soebroto, Selasa (12/11/2024).
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dengan didampingi Kalaksa BPBD Kab. Blitar Ivong Bettriyanto dan Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy juga turut meninjau langsung kondisi lubang yang kini telah dibatasi police line itu.
Turut hadir juga Tim Bidang KL BPBD Kabupaten Blitar dan Kepala desa setempat, Ahmad Muhibbudin.
Gatot berharap kepada masyarakat tetap mematuhi jarak garis police line yang telah dipasang, agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan.
“Apalagi saat ini sudah mulai musim penghujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.
Saat di lokasi temuan lubang di Sungai Kalisat itu, tim menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) yang berfungsi untuk mendeteksi objek bawah permukaan, Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah.
Kades Dawuhan Ahmad Muhibbudin mengisahkan, fenomena lobang di Sungai Kaliasat itu bermula saat terjadi hujan deras pada awal November lalu.
Kala itu salah satu warganya menemukan lobang tersebut, yang kemudian semakin hari semakin lebar.
“Kami memang berharap ada kajian terkait lobang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak,” harap Kades Dawuhan Ahmad Muhibbudin. (roi)