• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Headlines

Darurat Militer Yoon Picu Krisis Politik dan Erosi Demokrasi Di Korea

Reporter : Redaksi Rabu, 4 Desember 2024
Aparat tentara Korea Selatan tengah memaksa memasuki dengan merusak dan memecahkan jendela gedung parlemen paska perintah darurat militer Presiden Yoon (Foto: ss.ytreut/aro)
SHARE

Seoul, Korsel – Pernyataan darurat militer yang mendadak dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada larut malam telah memicu konflik selama bertahun-tahun dengan lawan-lawan dalam negeri, media dan bahkan partai konservatifnya sendiri dan membuat masa depan politiknya diragukan.

Yoon Suk Yeol meraih kemenangan tipis dalam pemilihan presiden paling ketat dalam sejarah Korea Selatan pada tahun 2022 di tengah gelombang ketidakpuasan terhadap kebijakan ekonomi, skandal, dan perang gender, yang membentuk masa depan politik ekonomi terbesar keempat di Asia.

Ia diterima oleh para pemimpin di Barat sebagai mitra dalam upaya yang dipimpin AS untuk menyatukan demokrasi melawan otoritarianisme yang berkembang di Tiongkok, Rusia, dan tempat lain.

Akademisi dan seorang profesor di Hankuk University of Foreign Studies di Seoul, Mason Richey memberikan penilaiannya terhadap kepemimpinan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:  Parlemen dan Koalisi Serikat Pekerja Serukan Pemakzulan Presiden Yoon

“Bagi seorang presiden yang terlalu berfokus pada reputasi internasional Korea Selatan, hal ini membuat Korea Selatan tampak sangat tidak stabil. Hal ini akan berdampak negatif pada pasar keuangan dan mata uang serta posisi diplomatik Korea Selatan di dunia.” kata Mason Richey.

Sementara Jenny Town seorang diplomat Barat dari lembaga Stimson Center yang berpusat di AS mengatakan tindakan Yoon Suk Yeol merupakan tindakan ‘putus asa dan berbahaya’ yang dapat mengakibatkan berakhirnya masa jabatan kepresidenannya. Ia juga menanggapi pernyataan darurat militer Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juatru akan mempersulit Negara Korea Selatan dalam membangun dan bergabung dengan lebih banyak kerjasama diplomatik internasional.

Baca Juga:  Wapres Filipina Sara Duterte Hadapi Tuntutan Pemakzulan Jilid Ketiga

“Dia memang sudah tidak populer, tetapi ini mungkin menjadi hambatan terakhir untuk melanjutkan proses pemakzulan yang dilakukan oleh rakyat Korea Selatan dan para anggota parlemen pemerintah,” katanya.

Dalam survei indeks kebebasan pers global yang diluncurkan tahun ini oleh Reporters Without Borders, menyampaikan di bawah kepemimpinan Yoon, Korea Selatan mengalami penurunan peringkat 47 ke peringkat 62.

Di sisi lainnya, Partai Demokrat, yang tengah mengalami masalah internal dengan pemimpinnya yang dihukum karena pelanggaran hukum pemilu dan menghadapi tuduhan korupsi, berselisih dengan Yoon mengenai anggaran dan penyelidikan terhadap istri Yoon dan grup pejabat tinggi.

Pada bulan November, Yoon membantah melakukan kesalahan dalam skandal penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan dirinya dan istrinya, yang telah menyebabkan tingkat persetujuan terhadapnya mencapai rekor terendah.

Baca Juga:  Ini Penyebab Parlemen Korsel Gagal Makzulkan Presiden Yoon

Yoon juga mengambil tindakan tegas terhadap serikat buruh, serta terhadap para dokter yang mogok yang menentang rencana reformasi perawatan kesehatan besar-besaran yang akan menambah 2.000 mahasiswa kedokteran setiap tahunnya untuk mengatasi apa yang dikatakan pemerintah sebagai kekurangan tenaga dokter dalam jumlah yang besar.

Dekrit darurat militer hari Selasa memerintahkan para dokter tersebut untuk kembali bekerja.

Penanganan Yoon terhadap skandal-skandal serta pemogokan para dokter menyebabkan keretakan hubungan dengan Han Dong-hoon, mantan orang kepercayaannya dan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat Yoon saat ini. Han mengecam Yoon untuk mencabut perintah tersebut.

(aro)

Tag :Darurat militerErosi demokrasiKrisis politikPenolakan darurat militerPresiden Yoon Suk Yeol
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Kunjungi Jombang, Wakil Rakyat Jatim Terima Keluhan Kondisi Sekolah
Selasa, 1 Juli 2025
Bantah Isu Pindah Partai, Yunianto: Jika Ada Salah, Itu Salah Saya
Selasa, 1 Juli 2025
LaNyalla Soroti Beban Industri Rokok: Cukai Tinggi Picu Rokok Ilegal
Selasa, 1 Juli 2025
Ini kata Puan PDIP Perjuangan Terkait Pemilu 2029 Dipisah
Selasa, 1 Juli 2025
HUT IBI: Perkuat Bidan, Panadol Gelar Kegiatan Edukasi & Cek Kesehatan
Selasa, 1 Juli 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Kunjungi Jombang, Wakil Rakyat Jatim Terima Keluhan Kondisi Sekolah

Bantah Isu Pindah Partai, Yunianto: Jika Ada Salah, Itu Salah Saya

LaNyalla Soroti Beban Industri Rokok: Cukai Tinggi Picu Rokok Ilegal

Ini kata Puan PDIP Perjuangan Terkait Pemilu 2029 Dipisah

HUT IBI: Perkuat Bidan, Panadol Gelar Kegiatan Edukasi & Cek Kesehatan

Berita Menarik Lainnya:

Pernyataan Sikap Politik Partai Nasdem Terkait Pemilu Terpisah

Selasa, 1 Juli 2025

MotoGP Assen: Usaha Keras Bagnaia Redam Acosta untuk Podium

Senin, 30 Juni 2025

Putusan MK Ubah Jadwal Pemilu, Demokrat Pikirkan Dampak ke Pengurus

Senin, 30 Juni 2025

Menlu Sugiono Desak Indonesia Kompak Sikapi Konflik Iran-Israel

Senin, 30 Juni 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?