Cina Kuasai Ekspor Baterai Dunia, Pusat Data AI AS Terancam Lumpuh!
Reporter : Siginews
Bisnis
Senin, 22 Desember 2025
Waktu baca 2 menit

Siginews.com-Internasional – Perombakan kebijakan pasar baterai di Tiongkok telah memicu lonjakan keuntungan ekonomi yang signifikan, tepat di saat permintaan internasional untuk penyimpanan energi melonjak drastis.
Dominasi perusahaan Tiongkok di sektor ini semakin tak tergoyahkan, dengan proyeksi peningkatan pengiriman global sel baterai lithium-ion sebesar 75% pada tahun ini.
Hingga kuartal terakhir tahun 2025, Tiongkok tercatat telah mengekspor baterai penyimpanan dan kendaraan listrik (EV) dengan nilai total lebih dari 65 miliar dolar AS.
Sektor ini kini menjadi tulang punggung vital bagi stabilitas jaringan energi terbarukan serta penyokong utama kebutuhan daya pusat data kecerdasan buatan (AI) di seluruh dunia.
Analis dari perusahaan riset kebijakan Trivium China, Cosimo Ries, menyebut fenomena ini sebagai salah satu kejutan terbesar di sektor energi Tiongkok tahun ini.
“Para produsen sel penyimpanan energi terkemuka ini memiliki pesanan penuh. Banyak dari mereka bekerja lembur untuk memenuhi permintaan,” ungkap Ries. (Dikutip dari reuters)
Pusat Data AI AS: Antara Kebutuhan Daya dan Dilema Politik
Pertumbuhan pesat pusat data AI, terutama di Amerika Serikat, menjadi motor utama permintaan global.
Analis UBS, Yishu Yan, menjelaskan bahwa penggabungan energi surya dengan sistem penyimpanan energi (BESS) menjadi solusi tunggal untuk mengatasi kemacetan pasokan daya di AS.
“Permintaan daya pusat data AI AS sangat kuat, namun keterbatasan energi menjadi hambatan terbesar. Sumber daya beban dasar AS seperti gas, nuklir, dan termal diprediksi tidak akan tumbuh signifikan dalam lima tahun ke depan,” kata Yan.
Meski demikian, Yan memperingatkan adanya risiko besar bagi produsen Tiongkok akibat kebijakan pembatasan AS.
Proyek-proyek yang menerima kredit pajak investasi di AS kini dilarang melibatkan “entitas asing yang menjadi perhatian” (foreign entities of concern), sebuah kategori yang mencakup perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.
Dominasi Mutlak Pemain Tiongkok
Berdasarkan data konsultan Infolink periode Januari hingga September, perusahaan Tiongkok menyapu bersih daftar pemasok sel baterai global. Keenam posisi teratas ditempati oleh raksasa Tiongkok, yakni: CAT, HiTHIUM, EVE Energy, BYD, CALB, REPT BATTERO.
Dari sepuluh besar pemasok dunia, hanya AESC asal Jepang yang menjadi satu-satunya perusahaan non-Tiongkok.
EVE Energy mencatat lonjakan penjualan sebesar 35,51% dalam tiga kuartal pertama tahun ini, sementara REPT BATTERO mencatatkan rekor pengiriman tertinggi pada kuartal ketiga.
Melihat tren ini, UBS baru saja menaikkan perkiraan instalasi penyimpanan energi baterai global untuk tahun 2026 sebesar 25%.
Badan Energi Internasional (IEA) juga memperkirakan investasi global di fasilitas penyimpanan baterai akan meningkat 16% menjadi $66 miliar tahun ini, di mana sebagian besar kue investasi tersebut diprediksi akan tetap dikuasai oleh ekosistem manufaktur Tiongkok.
(Editor Aro)
#Baterai lithium
#Cina
#Perang Dagang
#Tiongkok



Berita Terkait

4 Bulan SPAM Singosari Tak Mengalir, Warga Menanti Janji Khofifah
Headlines.Kamis, 17 April 2025

Marselino Ferdinan Batal ke SEA Games, Rifqi Ray Farandi Dipanggil
Headlines.Kamis, 4 Desember 2025

Berbagi Pengalaman dan Belajar dari Jepang, MBG Makin Berkualitas
Ekbis.Senin, 13 Januari 2025

Firasat Renville Antonio Meninggal Dunia Muda dan Kecelakaan
Daerah.Jumat, 14 Februari 2025

