siginews

Genap Dua Abad, Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Hasilkan 30 Profesor

Reporter : Redaksi

Daerah

Kamis, 16 Oktober 2025

Waktu baca 2 menit

Genap Dua Abad, Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Hasilkan 30 Profesor

siginews.com-Jombang – Pondok Pesantren Bahrul Ulum (BU) Tambakberas, Jombang, menapaki usianya yang ke-200, mengukuhkan diri sebagai benteng tradisi sekaligus pabrik intelektual nasional.

Peran legendaris pesantren ini ditegaskan melalui Simposium Paralel yang menghadirkan 30 profesor alumni sebagai pembicara, menandai dalamnya kontribusi Bahrul Ulum dalam melahirkan ulama dan cendekiawan.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, dalam sambutannya mengapresiasi sejarah panjang Bahrul Ulum dalam mengader bangsa. Ia menggarisbawahi pentingnya institusi pendidikan Islam ini.

“Bahrul Ulum adalah contoh nyata dari keseimbangan tersebut. Fakta bahwa 30 profesor lahir dari sini merupakan bukti kontribusi pesantren yang tidak terbantahkan bagi kemajuan bangsa,” tegas Nasaruddin Umar, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, tradisi intelektual di pesantren seperti Bahrul Ulum membuktikan bahwa pendidikan berbasis spiritual tidak ketinggalan dibanding sistem pendidikan modern.

Ia juga mengapresiasi kesinambungan pemikiran Islam yang dijaga pesantren, mulai dari masa Nabi, Khulafaur Rasyidin, hingga era kerajaan.

 

Warisan Ilmu dan Moral di Usia Dua Abad

Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, KH. M. Wafiyul Ahdi, menyatakan bahwa usia dua abad bukan sekadar angka, melainkan momen untuk memperkuat visi pesantren sebagai pusat pengembangan ilmu dan akhlak mulia.

“Ini adalah amanah besar untuk menjaga warisan para pendiri (muassis),” ujarnya.

KH. Wafiyul Ahdi menambahkan, semangat pembaruan telah dirintis sejak era pendiri, KH. Abdul Wahab Chasbullah, pada awal abad ke-20.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

Pada tahun 1912, Bahrul Ulum sudah melakukan terobosan dengan memperkenalkan huruf latin, matematika, dan ilmu-ilmu umum lainnya kepada para santri—sebuah langkah yang visioner pada masanya.

“Pandangan Mbah Wahab yang terbuka terhadap ilmu dunia, tanpa mengesampingkan nilai-nilai agama, menjadi pondasi yang kokoh hingga kini,” jelasnya.

Saat ini, Bahrul Ulum mengelola 19 lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Ke-30 profesor yang hadir dalam simposium tersebut berasal dari 16 perguruan tinggi berbeda di Indonesia, menunjukkan sebaran pengaruh dan kontribusi alumni yang luas.

 

Meneladani Semangat Kebangsaan Sang Pendiri

KH. Wafiyul Ahdi menegaskan, KH. Abdul Wahab Chasbullah bukan hanya ulama, tetapi juga tokoh nasional yang menanamkan semangat kebangsaan dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU).

“Spirit kepemimpinan dan nasionalisme Mbah Wahab inilah yang harus diwarisi santri masa kini, agar mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga menjadi penggerak bagi kemajuan bangsa,” pungkasnya.

Melalui usia dua abad ini, Bahrul Ulum semakin meneguhkan identitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul, tidak hanya melahirkan ulama tetapi juga intelektual, akademisi, dan pemimpin yang membawa nilai-nilai luhur pesantren ke dalam kehidupan modern.

 

(Pray/Editor Aro)

#30 Profesor Alumni Tambak Beras

#Cendikiawan

#Peringatan HUT-200 tahun Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang

#Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang

#Ponpes Tambak Beras Jombang

#Simposium Pararel

#Ulama

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.