siginews

Kesepakatan Damai Perang Dagang AS-China: Siapa Untung?

Reporter : Editor 02

Bisnis

Minggu, 2 November 2025

Waktu baca 3 menit

Kesepakatan Damai Perang Dagang AS-China: Siapa Untung?

Siginews.com-Internasional – Gencatan senjata dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok diperpanjang selama sekitar satu tahun menyusul kesepakatan komprehensif yang dicapai antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Busan.

Rincian yang dirilis Gedung Putih pada hari Sabtu menunjukkan pertukaran konsesi strategis, yang bertujuan menstabilkan hubungan dua ekonomi terbesar dunia.

Perjanjian ini adalah manuver politik yang signifikan, terutama bagi Trump yang menghadapi keluhan dari petani terkait penurunan pembelian kedelai. Tiongkok berjanji akan melanjutkan pembelian kedelai AS secara besar-besaran, mencapai setidaknya 25 juta metrik ton per tahun.

Sebelum memulai pertemuannya, Trump menyampaikan keyakinan akan mencapai kesepakatan dengan China.

“Kita akan mengadakan pertemuan yang sangat sukses, saya yakin. Tapi dia negosiator yang sangat tangguh,” kata Trump. (Dilansir dari reuters)

Lanjutnya, “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan China,” ujarnya.

Di sisi lain, Tiongkok berhasil mengamankan penangguhan atas perluasan daftar hitam ekspor teknologi AS, yang dikendalikan oleh Departemen Perdagangan.

Sebagai imbalannya, Beijing menangguhkan kontrol ekspor mineral tanah jaran, komponen vital untuk teknologi militer dan high-tech.

Presiden Xi Jinping memaparkan pertama kedua negara saling bertukar pandangan terkait beberapa isu yang dihadapi.

“Tim ekonomi dan perdagangan kedua negara saling bertukar pandangan mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan yang penting dan mencapai konsensus untuk menyelesaikannya,” ujar Xi Jinping.

Xi menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan Presiden Trump kedepannya.

“Saya bersedia terus bekerja sama dengan Presiden Trump untuk membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan Tiongkok-AS,” tutur Xi Jinping.

Berikut adalah beberapa poin kesepakatan Trump-Xi yang dicapai di Busan, Korea Selatan pada, Kamis (30/10):

 

Pengurangan Tarif dan Impor Pertanian:

1. Pemotongan Tarif Fentanil: AS akan memangkas separuh tarif 20% yang dikenakan pada barang-barang Tiongkok terkait pasokan bahan kimia prekursor fentanil, menjadikannya 10%.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

2. Pembelian Kedelai: Tiongkok berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan pembelian produk pertanian AS, termasuk minimal 12 juta metrik ton kedelai pada akhir tahun 2025, diikuti oleh setidaknya 25 juta metrik ton per tahun selama tiga tahun berikutnya.

3. Penangguhan Tarif Balasan Tiongkok: Beijing akan menangguhkan semua tarif balasan yang diumumkan sejak Maret, yang menargetkan berbagai produk pertanian dan pangan AS seperti gandum, jagung, babi, dan produk susu.

 

Jeda Kontrol Ekspor dan Teknologi Krusial

Dalam kemenangan strategis bagi Washington, Tiongkok menyetujui penangguhan selama satu tahun atas kontrol ekspor yang baru diumumkan untuk mineral tanah jarang dan magnet.

Mineral ini vital untuk mobil, pesawat, dan senjata. Gedung Putih menyebut langkah ini sebagai “penghapusan de facto” atas kontrol ekspor, termasuk untuk galium, germanium, dan grafit.

Di sisi lain, Pemerintahan Trump menanggapi dengan menyetujui penghentian sementara selama satu tahun atas perluasan daftar hitam Departemen Perdagangan.

Perluasan ini, yang menargetkan perusahaan yang dilarang membeli barang-barang teknologi AS (termasuk peralatan manufaktur semikonduktor), sebelumnya diperkirakan akan melarang ekspor AS ke ribuan perusahaan Tiongkok.

 

Jaminan Tambahan dan Konsolidasi

  • Penyelesaian Sengketa: Tiongkok berjanji menghentikan investigasi antimonopoli, antimonopoli, dan antidumping yang menargetkan perusahaan AS di rantai pasokan semikonduktor.
  • Biaya Pelabuhan: AS menunda selama satu tahun biaya pelabuhan baru yang dikenakan pada kapal Tiongkok yang bertujuan menghidupkan industri pembuatan kapal komersial AS.
  • Kerja Sama Fentanil: Tiongkok berjanji mengambil “tindakan signifikan” untuk menghentikan aliran fentanil ke AS, termasuk kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap bahan kimia prekursor. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan, kelompok kerja akan segera menetapkan langkah-langkah objektif untuk mengukur keberhasilan ini.

 

(Editor Aro)

 

#AS

#China

#Perang Dagang

#Presiden Trump

#Presiden Xi Jiping

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.