Pemprov Jatim Perpanjang Misi Medis di Pidie Jaya Aceh
Reporter : Editor 01
Headlines
Senin, 22 Desember 2025
Waktu baca 2 menit

Siginews.com-Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi mengirimkan tim relawan kesehatan tambahan untuk memperpanjang misi kemanusiaan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, hingga akhir tahun 2025.
Sebanyak 12 personel gelombang ke-4 dijadwalkan bertugas mulai 22 hingga 30 Desember mendatang, menyusul 31 personel gelombang awal yang baru saja menyelesaikan misi sepuluh hari pada Minggu (21/12).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi tim yang telah menjangkau ribuan warga di lima lokasi strategis, yakni Blang Awe, Gampong Seunong, Meuranah Balek, Gampong Buangan, dan Daya Husen. Langkah ini ditegaskan sebagai wujud solidaritas nasional untuk membantu percepatan pemulihan masyarakat pasca-bencana banjir.
“Pelayanan kesehatan ini adalah mandat kemanusiaan. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita di Pidie Jaya mendapatkan akses medis yang berkualitas. Kehadiran dokter spesialis hingga psikolog klinis merupakan bentuk kepedulian masyarakat Jawa Timur untuk membantu pemulihan yang tepat sesuai kebutuhan aktual,” ujar Gubernur Khofifah di Surabaya, Minggu (21/12/2025).
Jangkau Ribuan Pasien Pasca-Banjir
Berdasarkan data kumulatif periode 9 hingga 19 Desember 2025, misi ini telah memberikan layanan medis kepada 1.090 warga.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dengan profil pasien didominasi oleh kelompok dewasa sebanyak 547 orang dan lansia 283 orang, serta mencakup anak-anak hingga bayi.
Tim dokter spesialis mencatat penyakit yang paling banyak ditangani adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan 431 kasus, disusul Myalgia (236 kasus), Hipertensi (214 kasus), serta gangguan kulit (Urtikaria) dan pencernaan (Dyspepsia).
Seluruh keluhan tersebut telah ditangani secara efektif oleh tim ahli yang diterjunkan.
Kolaborasi Tenaga Ahli Komprehensif
Total 43 relawan yang diturunkan merupakan tim kolaborasi komprehensif. Formasi ini mencakup Dokter Spesialis (Anak, Penyakit Dalam, Kulit & Kelamin, serta Emergency Medicine), dokter umum, perawat, apoteker, psikolog klinis, sanitarian, hingga Tim Krisis Kesehatan.
Khofifah menjelaskan bahwa komposisi tim yang lengkap ini sengaja dibentuk agar penanganan penyakit pasca-banjir dapat dilakukan secara tuntas dan spesifik sesuai kompetensi medis yang dibutuhkan di lapangan.
Menutup pernyataannya, Khofifah menekankan bahwa misi ini bukan sekadar tugas birokrasi, melainkan cerminan ikatan batin yang kuat.
“Semua ini adalah tanda bahwa kami bersaudara. Kami ingin menjadi bagian yang membantu menyelesaikan sebagian masalah saudara kami di Aceh,” pungkasnya.
(Editor Aro)
#Bencana Aceh
#Bencana Sumatra
#Jawa Timur
#Pemprov Jatim
#Tim medis bencana aceh
#Tim medis jawa timur



Berita Terkait

3,7℅ Saham Boeing Anjlok, 30.000 Pekerja Ancam Mogok Kerja Panjang
Headlines.Minggu, 15 September 2024

Rakorwil LD PWNU Jatim, Abah Syukron: Potensi PCNU untuk Nusa & Bangsa
Headlines.Sabtu, 11 Januari 2025

Penyandang Disabilitas Wahyu Rianto Ikuti Tes CPNS Kemenkumham 2024
Headlines.Minggu, 3 November 2024

Program MBG di Jombang Masih Buram
Headlines.Selasa, 14 Januari 2025

