Pesan Sejarah Lewat Teatrikal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit
Reporter : Editor 02
Headlines
Senin, 22 September 2025
Waktu baca 3 menit

siginews.com-Surabaya – Ribuan warga dan wisatawan antusias memadati area Jalan Tunjungan untuk menyaksikan langsung pertunjukan yang diperankan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama seniman dan arek-arek Surabaya.
Peristiwa bersejarah di kota Surabaya Perobekan Bendera di Surabaya kembali dihidupkan dalam pertunjukan teatrikal kolosal yang digelar meriah di kawasan Hotel Majapahit, Surabaya, Minggu (21/9).
Pertunjukan ini mengusung skenografi ludruk khas Surabaya yang dipadukan dengan berbagai elemen seni, seperti teater, tari, puisi, musik keroncong, seni instalasi, hingga parade sepeda kuno.
Kombinasi ini berhasil menciptakan atmosfer tahun 1945, membuat penonton seolah-olah berada di tengah pertempuran yang sesungguhnya.
Teatrikal ini diawali dengan adegan pembacaan Proklamasi Daerah Surabaya oleh Residen Soedirman yang diperankan oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Adegan dilanjutkan dengan negosiasi antara Residen Soedirman dan Mr. Ploegman, seorang pengacara pro-Belanda yang mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit).
Perdebatan sengit itu menjadi pemicu utama peristiwa Perobekan Bendera yang terjadi pada 19 September 1945.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa teatrikal ini adalah cara Pemerintah Kota Surabaya untuk menceritakan kembali sejarah penting ini kepada masyarakat.
“Ini menunjukkan, jangan pernah hilang sejarah bagaimana pengorbanan seluruh masyarakat Surabaya ketika naik ke atas Hotel Yamato, merobek bendera biru, menjadi merah putih. Di situlah diharapkan, di Surabaya ini penuh dengan kejujuran, cinta kasih sayang, seperti yang kita sampaikan tadi,” kata Wali Kota Eri.
Bahkan, lanjut Wali Kota Eri, pada saat peristiwa itu, Residen Soedirman menyampaikan kepada Arek-arek Surabaya untuk terus menjaga kota ini.
Di kesempatan ini, ia berharap, teatrikal ini bisa terus menjadi pengingat dan semangat bagi Arek-arek Suroboyo.
“Melalui acara ini, maka semangat Arek-arek Suroboyo terus berkobar, saling bergerak bersama untuk menjadikan Surabaya ini kota yang aman, nyaman, dan mensejahterakan warganya. Dengan cara apa? Caranya dengan bergotong royong,” harapnya.
Wali Kota Eri menambahkan, semangat gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan itu sama seperti pesan Residen Soedirman yang kala itu diamanati oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno untuk mengibarkan bendera Merah Putih.
“Filosofi mengibarkan bendera Merah Putih adalah mengibarkan kebersamaan, mengibarkan gotong royong, mengibarkan kekeluargaan, mengibarkan merdeka dari segalanya mulai kemiskinan dan kebodohan. Saya berharap, warga Surabaya semakin bersatu tidak hanya mengibarkan bendera secara fisik tapi juga didalam hati kita, agar apa? Agar Surabaya menjadi sejahtera,” tambahnya.
Usai teatrikal perobekan bendera, seluruh tamu undangan hingga masyarakat yang hadir serempak menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tak ketinggalan, dalam kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani turut unjuk kebolehan membacakan puisi berjudul “GUGUR”.
Di samping itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah menjelaskan, bahwa pertunjukan ini berdurasi sekitar 90 menit. Dalam acara tahunan ini Pemkot Surabaya melibatkan 1.000 pemain yang terdiri dari gabungan seniman dan pelajar.
Selain itu, Pemkot Surabaya turut mengundang jajaran DPRD Kota Surabaya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Surabaya, Kepala Perangkat Daerah (PD) hingga berbagai elemen masyarakat.
“Skenario teatrikal ini tak hanya sekadar rekonstruksi sejarah, tetapi juga panggung edukasi publik yang menyentuh emosi dan memantik kesadaran generasi muda tentang harga mempertahankan kemerdekaan,” pungkasnya.
(Editor Aro)
#Hotel Majapahit
#Hotel Yamato
#Perobekan Bendera di Hotel Majapahit
#Sejarah kota surabaya
#Teatrikal Perobekan Bendera
#Wali Kota Eri Cahyadi



Berita Terkait

Dana Rp 268 M Cair! 3 Provinsi Terdampak Bencana Sudah Terima Anggaran
Headlines.Jumat, 19 Desember 2025

H-7 Demo, Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat Pindah
Headlines.Selasa, 26 Agustus 2025

Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat Khofifah Berdiri di depan Grahadi
Headlines.Jumat, 22 Agustus 2025

Penemuan Mayat di Persawahan Benjeng, Diduga Tersengat Jebakan Tikus
Gresik.Rabu, 5 Februari 2025

