siginews

Petani Gagal Panen Minta Keringanan Perbankan, Ini Kata Menkeu Purbaya

Reporter : Jajeli Rois

Ekbis

Kamis, 2 Oktober 2025

Waktu baca 2 menit

Petani Gagal Panen Minta Keringanan Perbankan, Ini Kata Menkeu Purbaya

siginews.com-Surabaya – Petani tembakau di wilayah Lamongan pada musim tanam tahun ini mengalami gagal panen. Petani mengalami kerugian sekitar Rp 29 juta per hektar. Mereka kebingungan untuk mengembalikan pinjaman dana dari perbankan yang digunakan untuk tanam tembakau. Para petani pun meminta keringanan pembayaran pinjaman di perbankan. Menanggapi keluhan dari petani, ini kata Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

“Saya baru dengar berita ini, akan saya cek,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di sela jumpa pers di Gedung Keuangan Negara I Surabaya, Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis (2/10/2025).

https://siginews.com/berita/gagal-panen-bikin-petani-tembakau-di-lamongan-hancur-lebur

Menkeu Purbaya mengatakan, kebijakan relaksasi kredit dari perbankan adalah dari kewenangan dari perbankan yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara).

“Itu di luar kewenangan Kementeria Keuangan,” ujarnya.

Kata Menkeu Purbaya, untuk membantu para petani yang gagal panen adalah dari pemerintah.

“Kalau itu bukan Himbara, harus pemerintah yang masuk, tapi kita lihat saja nanti,” jelas Purbaya.

Akibat terkena hujan membuat tembakau mengering, mati. Jika ada yang dapat dipanen, itu pun kualitasnya rendah. (foto: jero/siginews.com)
Akibat terkena hujan membuat tembakau mengering, mati. Jika ada yang dapat dipanen, itu pun kualitasnya rendah. (foto: jero/siginews.com)
Iklan Wirajatimkso - Potrait

Sebelumnya, Setu, salah satu petani tembakau di wilayah Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, kepada siginews.com, pada Rabu (24/9/2025) mengatakan, hampir semua petani tembakau di wilayahnya mengalami gagal panen, karena terkena hujan.

https://www.tiktok.com/@siginews.com/video/7554250033449815308?_r=1&_t=ZS-902Y5pQEWYx

“Mohon maaf, memang kendalanya hujan, cuacanya ekstrem, tembakau ini hanya 15 sampai 20 persen yang bisa dipetik dengan kualitas yang rendah,” kata Setu.

Setu, yang juga Kepala Dusun Plapak, Desa Ganggangtingan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, menambahkan, hasil panen tembakau yang didapat hanya berkisar Rp 1 juta per hektar.

“Satu hektar biayanya Rp 30 juta. Biasanya kalau normal, satu hektar bisa mendapatkan uang Rp 70 juta. Tapi sekarang, dapat Rp 1 juta saja sudah bagus,” keluhnya.

(jrs)

#gedung keuangan negara

#Headlines

#headlines banner

#Himbara

#Himpunan Bank Milik Negara

#indepth

#Lamongan

#Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa

#menteri keuangan

#Pemkab lamongan

#Petani

#petani tembakau gagal panen

#Surabaya

#tembakau

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.