Rapat Harian Syuriyah ‘Copot’ Ketum PBNU, Gus Yahya: Itu Tidak Sah
Reporter : Editor 01
Headlines
Minggu, 23 November 2025
Waktu baca 2 menit

siginews.com-Surabaya – Rapat Harian Syuriyah PBNU yang dihadiri 37 dari 53 anggotanya dan mengambil mengambil keputusan strategis dan tegas yakni KH Yahya Cholil Staquf untuk mundur atau ‘pencopotan’ dari jabatan Ketua Umum PBNU. Yahya Cholil Staquf yang biasa disapa Gus Yahya menegaskan, rapat tersebut dinilai Tidak Sah.
“Kalau rapat harian Syuriyah untuk memberhentikan Ketua Umum, maka itu Tidak Sah,” tegas Gus Yahya saat memberikan keterangan pers usai Rapat Koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, yang dihadiri sekitar 20 PWNU, di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Minggu (23/11/2025) dinihari.
“Kalau dikatakan kemarin itu sebagai keputusan rapat harian Syuriyah yang punya konsekwensi memundurkan Ketua Umum, maka saya tandaskan bahwa rapat harian Syuriyah menurut konstitusi AD/ART tidak berwenang untuk memberhentikan Ketua Umum,” tegasnya sambil memberikan contoh, rapat harian syuriyah tidak bisa memberhentikan fungsionaris seperti wasekjen, dan lain-lain.
Ia menerangkan, lepas dari semua itu, NU sebagai organisasi yang besar dan struktural, sudah mengalami segala macam gelombang dan sejarahnya.
“Saya optimis bahwa NU punya di dalam dirinya, kemampuan untuk mengatasi ini dengan sebaik-baiknya. InsyaAllah akan ditemukan jalan keluar yang baik untuk kemaslahatan bersama, untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara, ini yang kita harapkan,” tuturnya.
Gus Yahya menambahkan, dirinya tidak akan berhenti dan terus berupaya menjaga NU. Apalagi NU menurutnya adalah separuh wajah Indonesia.
“Saya akan terus berupaya, bergerak, apapun akan saya lakukan, agar jalan keluar bisa ditemukan untuk kemaslahatan bersama NU, bagi warganya, bagi bangsa dan negara ini. Karena NU ini begitu besarnya, sehingga ya boleh dikatakan separuh wajah Indonesia ini adalah NU,” katanya.
“Jadi kalau NU-nya ini tidak baik, ya wajah Indonesia sesedih itu. Maka ini kewajiban saya, bukan hanya sebagai ketua umum, bukan saja sebagai NU, tapi kewajiban kepada bangsa dan negara,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rapat Harian Syuriyah PBNU, yang dihadiri oleh 37 dari 53 anggotanya, telah mengambil keputusan strategis dan tegas terkait posisi Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.
Dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, pada Jumat, 21 November 2025, secara eksplisit disebutkan bahwa Yahya Cholil Staquf diminta segera mengundurkan diri dari jabatannya.
“KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU,” demikian bunyi risalah keputusan tersebut.
(roi)
#Gus Yahya
#Hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU
#Headlines
#headlines banner
#Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf Diminta Mundur
#PBNU
#Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
#Rapat Harian Syuriyah PBNU
#Rapat Koordinasi PWNU se-Indonesia
#Risala Rois Syuriyah
#Risalah Rois Aam PBNU
#Surabaya
#Yahya Cholil Staquf



Berita Terkait

Risma Bersama Sekjen Hasto Cek Mesin PDIP di Jember
Headlines.Selasa, 5 November 2024

HUT ke-80 RI di Surabaya Penuh Khidmat, Paskibraka Fairuz Jadi Sorotan
Jawa Timur.Senin, 18 Agustus 2025

Jatim Raih Juara Terbanyak, Tiga Desa Wisata Jadi Juara di ADWI 2024
Ekbis.Rabu, 20 November 2024

Doa dan Wirid pada 10 Muharam
Daerah.Rabu, 17 Juli 2024

