Santri Demo Trans7 di The Trans Icon Surabaya
Reporter : Editor 01
Headlines
Jumat, 17 Oktober 2025
Waktu baca 3 menit

Siginews.com-Surabaya – Ratusan santri dari Madura, Surabaya, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demonstrasi besar di depan The Trans Icon, Surabaya.
Aksi ini menuntut pertanggungjawaban pemilik Trans7, yang juga bos Trans Media maupun CT Corps, Chairul Tanjung (CT), atas penayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai menghina dan melecehkan ulama serta pesantren di seluruh Indonesia.
Para demonstran secara khusus menyoroti narasi dalam program tersebut yang dinilai menghina para kiai, seperti Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Anwar Manshur, dan pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Lepelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Tuntutan utama massa aksi adalah agar Chairul Tanjung, selaku bos Trans Media dan CT Corps, menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada para kiai yang ditampilkan pada program Xpose Uncensored di Trans7.
“Kami menuntut Bapak Chairul Tanjung untuk segera menyampaikan permohonan maaf ke para kiai, termasuk Kiai Anwar Manshur dan Kiai kami,” ujar salah satu orator saat menyampaikan orasinya di depan gedung The Trans Icon di Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (27/10/2025).
Dalam aksinya, para santri juga mengusung berbagai poster yang bertuliskan, ‘Harga Diri Pesantren Tidak Dijual Dilayar Sensasi Murahan’, ‘Pesantren Disudutkan Trans7 Harus Dihukum, Jangan Biarkan Fitnah Jadi Hiburan’, serta berbagai poster lainnya.

Orator yang mengaku sebagai alumni Ponpes Miftahul Ulum, Lepelle, Robatal, Sampang itu menegaskan, tayangan di Xpose Uncensored di Trans7 juga menayangkan video yang menampilkan pengasuh ponpes Lepelle.
“Dengan adanya tayangan Xpose Uncensored di Trans7 yang telah menyajikan tayangan seputar pesantren tanpa riset dan data, yang menimbulkan pernyataan narasi kepada publik bahwa dengan memakai salah satu potongan video guru kami,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, sempat diwarnai pengusiran Kepala Security The Trans Icon Surabaya yang menemui para santri pengunjuk rasa.

Kepala security itu sempat menyampaikan permohonan maaf ke para pendemo. Namun, setelah diketahui yang menemui massa santri pengunjuk rasa adalah hanya security, massa mengusirnya untuk tidak berada di depan para santri.
“Kami tidak butuh kepala security. Kami minta Chairul Tanjung untuk segera menyampaikan permohonan maaf secara langsung ke Kiai Anwar Manshur, Lirboyo, dan juga guru kami di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Lepelle. Serta menyampaikan permohonan maaf ke para kiai dan pesantren lainnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, memang dari pihak Trans Media perwakilan Jawa Timur sudah menghubungi pihak pesantren Lepelle. Tapi hal itu dinilai tidak cukup.
“Kami minta Pak Chairul Tanjung yang datang langsung. Jika tidak dilakukan, kami para santri akan melakukan aksi tidak hanya di Trans7, tapi juga aksi di depan aset-aset milik Chairul Tanjung di berbagai daerah di Jawa Timur,” tegasnya.
(Editor Aro)
#Chairil tandjung
#demo santri
#Kasus Pelecehan Kyai
#program Xpose Uncensored
#Santri demo trans7
#Trans7



Berita Terkait

Bukan Cuma Dinamika Lokal, RPJMD Jombang Siap Hadapi Krisis Global
Jawa Timur.Kamis, 26 Juni 2025

Menakar Peluang Anies Baswedan Maju Pilpres 2029
Headlines.Jumat, 3 Januari 2025

Jan Hwa Diana Terjerat Dua Kasus, Kini Jadi Tersangka Perusakan Mobil
Hukrim.Selasa, 27 Mei 2025

Ini Kata Jokowi saat Resmikan Gedung RS Kemenkes di Surabaya
Headlines.Jumat, 6 September 2024

