Tahukah Anda, Bahaya Kurang Tidur bagi Otak? Berikut Penjelasannya

Siginews.com-Tips – Jangan Sepelekan! Tidur adalah Waktu Maintenance Otak Paling Penting, Apa Konsekuensinya Jika Anda Kurang Tidur?

Banyak orang mengorbankan waktu tidur demi produktivitas, padahal tidur adalah momen paling penting bagi kesehatan kognitif.

Tahukah saat Anda tidur, otak menjalankan fungsi maintenance vital, mulai dari menyimpan memori baru hingga membersihkan sisa-sisa metabolisme.

Penting anda memahami peran pentingnya, hal ini akan mengubah cara Anda melihat istirahat.

Nah, pertanyaannya, bagaimana dampaknya pada kinerja dan kesehatan Anda secara keseluruhan jika Anda terus-menerus mengalami kekurangan tidur?

Otak bakal “tertinggal” dalam proses pemulihan. Dampaknya pun bisa jauh lebih serius dari sekadar perasaan lelah keesokan harinya. Terutama jika hal ini berlangsung lama.

Anda bisa mengalami perubahan pada struktur dan aktivitas otak.

Misalnya, fungsi otak dalam membuat keputusan, mengatur emosi, dan merespon situasi menjadi menurun karena sinyal saraf tidak lagi optimal.

Gangguan konsentrasi, memori yang melemah, dan reaksi yang melambat menjadi tanda nyata bahwa otak “terluka” oleh kebiasaan kurang tidur Anda lho.

Namun, bukan berarti kerusakan tak bisa dicegah.

Dengan merawat jam tidur secara benar, otak punya kesempatan untuk pulih dan berfungsi optimal kembali.

 

Berikut tips yang bisa Anda terapkan mulai sekarang:

1. Tetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari

2. Hindari penggunaan gadget di malam hari, terutama 2 jam sebelum tidur

3. Ciptakan lingkungan kamar yang gelap, tenang, dan sejuk, agar otak bisa menjalani fase tidur nyenyak

4. Prioritaskan tidur 7–9 jam untuk orang dewasa. Kurang dari itu jika berlangsung lama juga bisa berdampak serius

5. Bila sejak lama mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun malam, segera konsultasikan ke ahli untuk memeriksa faktor medis atau stres.

Dengan memahami bahwa tidur adalah bagian integral dari kesehatan otak, di situlah otak Anda akan berterima kasih.

 

(Adentya Nabilah/Editor Aro)