Tiga Ganda Putri Indonesia Siap Tempur di Arctic Open 2025 Finlandia

siginews.com-Bulu Tangkis – Tiga pasangan ganda putri Indonesia telah tiba dan langsung memulai persiapan intensif menjelang bergulirnya turnamen Arctic Open 2025 (BWF Super 500) di Vantaan Energia Areena, Vanta, Finlandia, pada 7-12 Oktober.

Mereka didampingi langsung oleh pelatih kepala, Karel Mainaky, yang fokus pada adaptasi dan feeling pukulan.

Tiga pasangan yang akan berjuang membawa nama Merah-Putih adalah Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, dan Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari.

Program Latihan Khusus dan Kondisi Pemain

Karel Mainaky menjelaskan bahwa sesi latihan perdana pada Senin (6/10) pagi waktu setempat difokuskan untuk mencari feeling pukulan dan adaptasi dengan kondisi lapangan.

Pelatih veteran ini menerapkan program latihan yang berbeda untuk setiap pasangan, disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka.

“Pagi ini latihan pertama, tujuannya cari feeling pukulan sekaligus adaptasi dengan lapangan. Program yang saya berikan juga berbeda untuk ketiga pasangan ini, sesuai kebutuhan mereka,” ucap Karel.

Meskipun kondisi fisik pemain belum 100% pulih setelah menempuh perjalanan jauh—mengingat mereka baru tiba siang kemarin—Karel optimistis.

“Kalau tidak ada perubahan jadwal, kita baru akan bertanding hari Rabu (8/10) lusa jadi besok masih ada kesempatan latihan, semoga kondisinya sudah ok 100%,” tambahnya.

Target Menembus Ganda Top Dunia

Melihat peta persaingan yang dipenuhi pasangan-pasangan top dunia, Karel Mainaky menaruh harapan besar agar anak-anak asuhnya mampu membuat gebrakan.

“Kalau melihat dari persiapan, selama mereka bisa menunjukkan apa yang sudah dilakukan di latihan, saya yakin bisa. Secara khusus saya selalu ingatkan untuk bermain sesuai kebutuhan, sesuai instruksi yang saya berikan. Fokus di sana,” tegas Karel, menekankan pentingnya disiplin taktik.

Bagi Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, Arctic Open adalah momentum untuk menjaga tren positif.

“Kami ingin tampil lebih baik lagi, ada perkembangan yang terus naik. Apa yang sudah menjadi tren positif dipertahankan dan yang masih kurang kami perbaiki,” ujar Ana.

Terkait arena pertandingan, Ana/Trias mengaku masih perlu penyesuaian. “Lapangan tidak terasa berangin dan shuttlecock-nya agak lambat,” kata Ana, mengisyaratkan bahwa adaptasi shuttlecock akan menjadi salah satu kunci penting dalam dua hari ke depan.

 

(Editor Aro)