Tolak Kenaikan Tunjangan DPRD, Buruh Jombang Ancam Gelar Aksi Demo
Reporter : Redaksi
Jawa Timur
Senin, 15 September 2025
Waktu baca 2 menit

siginews.com-Jombang – Sejumlah serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Aktivis Jombang Peduli (GAS-JP) menyampaikan aspirasi keras mereka dalam forum hearing bersama anggota DPRD Jombang pada Senin (15/9).
Pertemuan di ruang rapat paripurna itu digelar menyusul sorotan publik terhadap isu kenaikan tunjangan dewan.
Perwakilan GAS-JP, Lutfi Mulyono, menilai pernyataan Ketua DPRD Jombang, Hadi Admaji, di media sosial terkait kenaikan tunjangan sebagai sikap arogan dan tidak peka terhadap kondisi masyarakat.
Menurutnya, hal tersebut berpotensi memicu kegaduhan dan mengganggu stabilitas daerah. Lutfi Mulyono, perwakilan dari GAS-JP menegaskan bahwa pihaknya telah mengubah agenda menjadi forum penyampaian tuntutan.
Beberapa poin utama yang diajukan antara lain, pertama, DPRD Jombang diminta membatalkan keputusan kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi paling lambat 25 September 2025.
Ketua DPRD diminta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait sikap dan pernyataannya.
Lutfi menegaskan sikap tegas mereka. Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, GAS-JP bersama elemen masyarakat berencana menggelar aksi unjuk rasa pada 29 September 2025 di depan kantor DPRD Jombang.
“Kami sudah menyerahkan isi tuntutan resmi. Jika tidak ada evaluasi dan pembatalan, maka aksi massa tidak bisa dihindari. Dan bila gejolak muncul, tanggung jawab ada pada legislatif, bukan kami,” ucap pria yang juga Ketua Serikat Buruh Muslimin (Sarbumusi) Kabupaten Jombang ini.
Selain pembatalan kenaikan tunjangan, massa juga menuntut pencabutan Perbup Nomor 66 Tahun 2024 terkait hak keuangan dan administrasi DPRD, hingga desakan pencopotan Hadi Admaji dari kursi ketua DPRD.
Rencana aksi ini juga telah disampaikan kepada kepolisian setempat. Buruh menegaskan, bila pemerintah tidak segera merespons, mereka siap turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Ketika dilanggar, saya pastikan tanggal 29 September akan ada gejolak. Saya juga sampaikan kepada Kapolres Jombang bahwa jika gejolak terjadi, permasalahannya bukan ada di kami, tapi ada di legislatif yang memang tidak peka terhadap situasi, hanya mementingkan kalkulasi politik dan macam-macam,” pungkasnya.
(Pray/Editor Aro)
#Aksi demo buruh
#Aliansi Gerakan Aktivis Jombang Peduli (GAS JP)
#Demo buruh
#Demo tolak kenaikan tunjangan dprd
#Kenaikan tunjangan
#Lutfi Mulyono
#Sarbumusi
#Serikat Buruh Muslimin (Sarbumusi)



Berita Terkait

Trayek Baru Tak Boleh Matikan Transportasi Eksisting Surabaya
Jawa Timur.Sabtu, 26 Juli 2025

Menag Bahas Pendidikan dan Pertukaran Imam Masjid dengan Ukraina
Headlines.Sabtu, 21 Desember 2024

Prabowo Kawal Panen Raya di Majalengka dengan Helikopter Caracal
Ekbis.Senin, 7 April 2025

Apa Arti Anugerah The Bejewelled Grand Cordon yang Diterima Prabowo?
Headlines.Jumat, 14 November 2025

