Jakarta – Rekapitulasi suara DKI Jakarta tuntas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengumumkan penetapan hasil pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 pada hari Minggu (8/12), siang.
“Hasil penghitungan suara Daerah Khusus Jakarta saya nyatakan sah,” ujar Ketua KPU Wahyu Dinata.
Berdasarkan Data KPU Jakarta memperlihatkan Pramono-Rano Karno meraup sebanyak 2.183.239 suara atau 50,7% dari total suara pemilih sah dalam Pilkada Jakarta. Untuk pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, meraih sebanyak 1.718.160 suara atau 39,4%. Berikutnya pasangan calon independen nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meraih 459.230 suara sah atau 10,53%.
Hal yang mengejutkan yakni, perwakilan saksi pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, melakukan aksi ‘walk out’ alias meninggalkan forum rapat setelah menyampaikan keberatan mereka atas penyelenggaran Pilkada 2024, yakni dugaan pelanggaran kode etik di tempat pemungutan suara atau TPS 028 di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Contoh di Pinang Ranti juga disoroti saksi pasangan calon nomor urut 2. Mereka juga menggarisbawahi turunnya partisipasi pada Pilkada Jakarta kali ini sehingga hasilnya tidak merepresentasikan masyarakat Jakarta secara keseluruhan.
Sedangkan para saksi Pramono-Rano tidak mengajukan keberatan dan mengapresiasi proses dan hasil Pilkada Jakarta.
Ketua Divisi Teknis KPU Jakarta, Dody Wijaya, menyatakan bahwa semua keberatan saksi sudah ditindaklanjuti KPU tingkat kabupaten/kota seluruh Jakarta. Meski begitu, pihaknya menghormati apabila ada keberatan atau gugatan tingkat lanjut.
Hasil Pilkada Jakarta 2024 ini sesuai dengan klaim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno pada tanggal 27 November bahwa mereka menang satu putaran.
Sementara tim pemenangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, pada saat itu meyakini pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran—berdasarkan hasil hitungan internal mereka. Pihak juga sudah berencana mengajukan gugatan atas rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK) ketika proses rekapitulasi masih berlangsung.
“Kami tegas akan mendaftarkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum [PHPU] terkait hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi,” ujar anggota tim sukses Ridwan Kamil-Suswono, Ali Hakim Lubis di Jakarta pada Sabtu (7/12).
Menanggapi itu, Pramono Anung tidak mempermasalahkan rencana gugatan ke MK. Dilansir Kompas, Pramono menyebut pihaknya menghormati dan mengapresiasi langkah yang dapat memperjelas proses Pilkada Jakarta.
“Indonesia atau kita adalah negara demokrasi, kalau memang masih ada pandangan-pandangan yang berbeda, silakan,” ujar Pramono di Jakarta pada Minggu (08/12).
Terpisah, juru bicara tim Pramono-Rano, Iwan Tarigan, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan tim hukum untuk menghadapi gugatan hasil Pilkada Jakarta.
“Apabila ada gugatan ke MK, maka kami hormati dan persilakan karena sesuai dengan konstitusional. Kami sudah mempersiapkan tim hukum,” ujar Iwan seperti dilansir Kompas di Jakarta, Minggu (8/12).
Seperti diketahui, pasangan calon mendapat waktu tiga hari kerja untuk mengajukan gugatan ke MK terkait hasil pemilihan umum.
Ketua KPU Wahyu Dinata mengonfirmasi pengumuman hasil ini dapat digunakan pasangan calon yang ingin mengajukan gugatan hukum. Akan tetapi, pihaknya berharap tidak akan ada gugatan karena KPU sudah melaksanakan proses secara transparan.
“Kami berharap tidak karena kami sudah melakukan proses ini secara transparan,” ujar Wahyu.
Adapun Ikhsan Tualeka selaku juru bicara paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sudah mengucapkan selamat kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang meraih suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.
Data KPU menunjukkan jumlah pemilih yang menggunakan suaranya dalam Pilkada Jakarta 2024 ini mencapai 4.724.393 orang dengan kertas suara sah sejumlah 4.360.629 dan suara tidak sah 363.764. KPU mengumumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Jakarta tahun ini adalah 8.214.007 orang. Adapun tingkat partisipasinya mencapai 57,52%.
Angka golput Jakarta yang mencapai 53% itu diprediksi sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa. Sedangkan angka partisipasi turun dibandingkan perhelatan Pilkada Jakarta tahun 2017—saat itu tingkat partisipasi para pemilih mencapai sekitar 77,8%.
(aro)