Jombang – Kabar duka menyelimuti Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam. Balita berusia 4 tahun yang hilang setelah tersambar petir ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Setelah pencarian oleh tim gabungan dan warga, balita berinisial G akhirnya ditemukan tersangkut di bebatuan dan kayu di aliran sungai, sekitar ratusan meter dari lokasi terakhir terlihat.
Plt Kepala BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menyatakan turut berduka cita atas kondisi korban balita G. Pihaknya bersama tim gabungan sudah berusaha melakukan pencarian usai mendapat kabar hilangnya Balita G hingga ditemukan.
“Kami turut berduka cita kepada keluarga, korban sudah kita temukan,” ucap Wiku akrab disapa kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).
Wiku menjelaskan upaya pencarian hingga ditemukan. Berawal dari kemarin sore, Selasa (14/1/2025) menerima laporan, pihak BPBD ke lokasi dan melakukan pencarian.
Upaya pencarian dilakukan dalam radius 2 Kilometer, sampai siang belum membuahkan hasil. Usai siang menjalankan Salat dilakukan pencarian ulang bersama tim gabungan, dan relawan. “Berhasil kita temukan di waktu 13.50 WIB,” ujar Wiku.
Penemuannya sendiri, di sungai yang mengalir dari lokasi selokan dekat rumah korban. Saat diketemukan kondisi jenazah sudah dalam keadaan meninggal.
“Terhalang batu dan sampah, melakukan penyisiran dan menemukan, sudah diserahkan kepada pihak kepolisian, dan petugas kesehatan setelah dilakukan visum diserahkan ke keluarga,” terangnya.
Upaya pencarian juga tidak begitu mulus, kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Wonosalam cenderung curah hujan tinggi. Begitu juga dengan aliran sungai tempat korban ditemukab juga deras.
“Kita mengalami kesulitan pencarian, namun kita berhasil menemukan, pakai cara manual menyisir sungai hingga berhasil menemukan,” jelasnya.
Sebelumnya, bocah 4 tahun berinisial G, asal Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam dikabarkan hilang sesaat setelah petir menyambar ketika balita itu bermain air hujan bersama kakak kandungnya.
Hilangnya buah hati dari pasangan Sulkan dan Siti tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Galengdowo, Wartomo. Dia menyampaikan, peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah setempat pada Selasa (14/1/2025) pukul 15.00 WIB.
“Main air di depan rumah pas hujan. Ketika ada petir itu, lari habis itu. Sudah tidak diketahui. Sampai sekarang masih dalam pencarian,” ungkap Wartomo melalui pesan.
Karena upaya pencarian manual tidak kunjung membuahkan hasil, cara supranatural pun terpaksa harus dilakukan. Namun lagi-lagi cara gaib tersebut juga tidak menghasilkan petunjuk apa pun.
“Sempat ditanyakan secara supranatural, tapi masih nihil,” beber Panut warga setempat. (Pray)