Jakarta – Guna menjaga ketersediaan ikan selama Ramadan dan Idul Fitri tetap aman, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah strategi, antara lain dengan pemantauan stok dan harga ikan berkala di sentra produksi, sentra pengolahan dan sentra distribusi serta transportasi angkut ikan multi moda.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025) mengatakan, KKP memantau ketersediaan sarana penyimpanan rantai dingin di seluruh Indonesia serta informasi okupansi.
“Kami ada beberapa program seperti warehouse management system (WMS) untuk memantau okupansi di gudang beku,” ujar Budi.
Hasil analisis tim Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), diperkirakan ketersediaan ikan selama bulan Maret 2025 akan mencapai 1,06 juta ton. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan bulan Februari yang sebesar 1,03 juta ton.
Dari segi kebutuhan, proyeksi menunjukkan angka 0,85 juta ton untuk bulan Maret, yang juga lebih tinggi dari bulan Februari yang sebesar 0,79 juta ton.
“Dari segi ketersediaan, kita dapat menyatakan bahwa stok ikan aman. Masyarakat dapat merasa tenang dan menikmati ikan sebagai hidangan selama bulan Ramadan,” ujar Direktur Jenderal PDSPKP, Budi Sulistiyo.
Budi juga menegaskan bahwa KKP telah memetakan preferensi konsumsi ikan di berbagai daerah. Sebagai contoh, masyarakat umumnya lebih memilih ikan kembung, lele, tuna-cakalang-tongkol, tilapia, dan bandeng.
“Tentu saja, preferensi ini berbeda dengan daerah seperti Banjarmasin, di mana ikan gabus atau haruan, patin, dan jenis lainnya lebih diminati,” jelasnya.

Budi mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan konsumsi ikan. Ia menekankan bahwa menjadikan ikan sebagai menu berbuka puasa, sahur, atau hidangan Lebaran tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga mendukung kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar produk perikanan.
“Sebagai negara maritim, konsumsi ikan bukan hanya memenuhi kebutuhan protein kita, tetapi juga berperan penting dalam menggerakkan perekonomian maritim,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Ibrahim, memastikan stok ikan di wilayahnya aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Lamongan, khususnya Kecamatan Brondong, selama Ramadan. Pemantauan dilakukan terhadap kapal yang bongkar muat di PPN Brondong, perusahaan perikanan di dalam dan luar kawasan pelabuhan.
Jenis ikan tangkapan meliputi biji nangka, kakap merah, kerapu, kuniran, cumi-cumi, kembung, dan lainnya. Stok ikan di cold storage mencakup layang, salem, tongkol, cakalang, lemadang, dan baby tuna. (Aro)