Jombang – Diprediksi sebanyak 1,2 juta kendaraan akan melintasi ruas Tol Jombang-Mojokerto (Tol Jomo) selama periode mudik Lebaran 2025.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, dengan estimasi 55 ribu kendaraan, sementara puncak arus balik diprediksi pada Kamis, 3 April 2025, dengan estimasi 92 ribu kendaraan.
Menurut Kepala Deputi Business dan Relations ASTRA Tol Jomo, Zanuar Firmanto, sejak H-10 Lebaran pada 21 Maret 2025, total kendaraan yang melintas telah mencapai 125 ribu, mengalami peningkatan 14,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam upaya mengantisipasi lonjakan volume kendaraan, ASTRA Tol Jomo bekerja sama dengan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim III untuk melaksanakan rekayasa lalu lintas. Selain itu, penambahan 10 mobile reader juga disiapkan untuk mempercepat proses transaksi di gerbang tol.
“ASTRA Tol Jomo juga menyiagakan 200 petugas di sepanjang jalur tol untuk membantu kelancaran perjalanan mudik. Selain itu, layanan lalu lintas jalan tol dalam kondisi prima dengan dukungan 3 mobil patroli, 1 mobil rescue, 2 ambulance lengkap dengan peralatan medis, serta 4 mobil derek siap siaga,” ungkap Zanuar kepada wartawan, Selasa (25/3/2025).
Menurut Zanuar, untuk mendukung kenyamanan pengendara dengan menghadirkan layanan mobile service bekerja sama dengan Daihatsu Mobile Service. Layanan ini akan memberikan pengecekan dan perawatan kendaraan, termasuk penggantian oli, aki, hingga pengisian air radiator.
“Layanan tersedia setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB,” ujarnya.

Untuk memastikan kecukupan BBM, ASTRA Tol Jomo bekerja sama dengan Pertamina menyediakan SPBU modular di rest area KM 695 A dan KM 678 B yang beroperasi mulai 20 Maret hingga 13 April 2025.
“Bagi pengguna kendaraan listrik, tersedia juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) di rest area KM 695 B, KM 678 A, dan KM 678 B, dengan layanan Ultra Fast Charging di rest area KM 695 A,” bebernya.
Demi mendukung keamanan dan kenyamanan pemudik, Tol Jombang-Mojokerto dilengkapi dengan 136 CCTV yang terpasang di jalur tol, rest area, dan gerbang tol. Semua pekerjaan perbaikan jalan tol juga dipastikan tidak ada pada periode H-10 hingga H+10 Lebaran.
“Unit penerangan jalan dan pos pengamanan kepolisian di rest area KM 678A dan KM 678 B akan memastikan keselamatan sepanjang perjalanan,” urainya.
Zanuar Firmanto mengimbau pemudik untuk mempersiapkan perjalanan dengan bijak, salah satunya dengan mengisi bahan bakar dan uang elektronik sebelum memasuki jalan tol.
“Jika terjadi kepadatan di rest area, disarankan untuk menggunakan fasilitas istirahat di jalan arteri sebelum kembali ke jalan tol,” terangnya.
Ia juga mengingatkan agar pemudik melakukan pengecekan kendaraan, memastikan kondisi tubuh prima, serta membawa perbekalan dan obat-obatan yang diperlukan. Selama berkendara, disarankan untuk menjaga batas kecepatan dan beristirahat setiap maksimal 4 jam berkendara.
“Bagi pengemudi yang melintas di tengah hujan, kecepatan maksimal yang disarankan adalah 70 km per jam,” tandasnya.
Tol Jombang-Mojokerto, yang dioperasikan oleh ASTRA Infra, sepanjang 40,5 kilometer, adalah infrastruktur strategis dalam jaringan Tol Trans Jawa.
Diharapkan, tol ini akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi regional dengan mendorong pengembangan sektor industri, perumahan, perkantoran, pariwisata, dan agrobisnis di sepanjang koridornya.
(Pray/Editor Aro)