Siginews-Ponorogo – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memiliki harapan besar untuk kemajuan pertanian organik di wilayahnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Sugiri juga mengatakan bukan mustahil bakal ada jaminan asuransi bagi petani yang gagal panen setelah menerapkan teknik bercocok tanam menggunakan bahan-bahan alami, seperti pupuk organik dan pestisida organik..
Ia menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) untuk mewujudkan hal tersebut, mengajak 1.900 kelompok tani beralih ke pola budidaya alami.
Dukungan LPPNU, yang sudah terjun langsung mendampingi petani di Kepatihan dengan pupuk organik, menjadi angin segar.

Sugiri yakin keterlibatan LPPNU dengan keahliannya dalam teknologi dan jaringan pertanian akan membawa hasil yang signifikan.
“Kalau LPPNU sudah turun tangan, hasilnya akan keren. Badan otonom NU ini punya tugas khusus mengembangkan teknologi dan inovasi di bidang pertanian, termasuk membentuk jaringan kerja,’’ kata Bupati Sugiri, seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Ponorogo, Selasa (15/4/2025).
Kang Giri (Sapaan Bupati Sugiri) memiliki visi besar untuk pertanian organik di Ponorogo.
Sugiri menargetkan transformasi 3.000 hektare sawah menjadi organik pada 2025, dan secara bertahap mencapai 25 ribu hektare dari total 35 ribu pada 2030.
Ia meyakini pertanian organik menghasilkan nasi yang lebih sehat, ramah lingkungan, hemat biaya, dan menguntungkan petani, serta berpotensi mengurangi beban subsidi pupuk kimia negara.
‘’Nasi yang nanti akan kita makan lebih aman bagi kesehatan. Penggunaan pupuk dan pestisida organik juga ramah lingkungan, murah, dan harga jual beras organik lebih mahal. Petani tentunya akan sejahtera,’’ jelasnya.
(Editor Aro)