siginews-Ambon – Sebanyak 150 pelaku usaha dari Jawa Timur bertolak ke Ambon, Maluku, dalam misi dagang yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Langkah agresif ini bukan tanpa alasan.
Di tengah tantangan kontraksi ekonomi global, Jatim melihat Indonesia Timur, khususnya Maluku, sebagai pasar potensial dan mitra strategis untuk memperkuat perekonomian regional.
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dan jajaran menyambut hangat Gubernur Khofifah (22/4) di Bandara Pattimura, Maluku. Agenda dua hari ini fokus pada misi dagang dan penguatan pasar daerah, di tengah gejolak ekonomi global.
“Alhamdulillah kami sudah tiba di Ambon. Saya bersama Kadis Perindag Pemprov Jatim, Insyaallah esok hari kami akan melaksanakan misi dagang antara Pemprov Jatim dan Maluku. Hari ini, nanti malam akan dimulai dengan Gathering Penguatan Pasar Antar Daerah,” kata Gubernur Khofifah.
Tarian khas Maluku menyambut pula yang dikolaborasikan tersebut menjadi simbol sambutan hangat dari warga Maluku untuk Gubernur Khofifah dan rombongan. Yang mana Tari Sawat memiliki makna kekerabatan, kekeluargaan, persahabatan, dan perdamaian.
Sedangkan Tari Lenso bermakna ungkapan suka cita dan kegembiraan dalam menyambut tamu, serta sebagai simbol persaudaraan dan kekerabatan.
“Terima kasih Wakil Gubernur Maluku Bapak Abdullah Vanath dan jajaran yang secara khusus menyempatkan waktu menyambut kedatangan kami di Bandara Pattimura,” ucap Khofifah.
Turut mendampingi Gubernur Khofifah dalam kunjungan ini, Kepala DPRD Jatim Musyafak Rouf, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Iwan, Pengurus PW Muslimat NU Provinsi Maluku, Pengurus Cabang Kota Ambon dan Seram Bagian Barat turut serta menyambut kehadiran Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Misi Dagang Jatim-Makuku sudah pernah dilakukan sebelumnya, tepatnya tanggal 2 Desember 2021. Saat itu, nilai komitmen transaksi mencapai Rp 232,7 Miliar dengan 49 transaksi dagang.
Gubernur Khofifah optimis misi dagang kali ini akan membawa dampak positif yang lebih baik bagi masyarakat baik Jawa Timur maupun Maluku. Pihaknya berharap misi dagang ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha kedua provinsi.
“Melalui misi dagang dan gathering penguatan pasar, kita bisa tingkatkan jejaring konektivitas Jatim dan Maluku. Ini menjadi ikhtiar bersama di saat banyak kontraksi ekonomi global Jatim terus melangkah. Selain itu juga diharapkan dapat mendorong pelaku usaha lokal mendapatkan jejaring bisnis baru,” sambungnya.
Sedangkan untuk gathering penguatan pasar daerah, ditegaskan Gubernur Khofifah adalah rangkaian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Misi Dagang. Harapannya kegiatan tersebut mampu menjadi ajang penguatan sinergi, memperluas jaringan pasar produk unggulan daerah dan peningkatan kerjasama.
“Kami harap kegiatan yang akan kita lakukan bisa menjadi media untuk memperkuat hubungan dagang antara Jatim dengan Maluku, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kedua daerah dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Jatim maupun Maluku,” pungkasnya.
Sebelumnya telah dilakukan pertemuan Pra Misi Dagang tanggal 17 April antara pelaku usaha Jawa Timur dengan Maluku melalui media zoom meeting dengan melibatkan Perangkat, BUMD, Asosiasi Pelaku Usaha Jawa Timur dan Maluku.
Rencananya Misi dagang esok hari akan diikuti Asosiasi Pelaku Usaha (KADIN, IWAPI, HIPMI) dan Pelaku usaha dari Jawa Timur sebanyak 50 pelaku usaha direncanakan akan hadir mengikuti Misi Dagang kali ini.
Selain itu, Maluku akan hadir pelaku usaha Binaan OPD, Asosiasi pelaku usaha, BUMD dengan total 100 pelaku usaha yang akan terlibat.
(Editor Aro)