siginews-Samarinda – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menguraikan detail penting mengenai program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Ia menyebut, setiap koperasi akan diasumsikan memiliki modal kerja sebesar Rp 3 miliar, yang menjadi landasan kuat untuk pengembangan ekonomi lokal, saat kunjungan kerja sekaligus acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musdesus di Samarinda, Sabtu (24/5/2025).
“Dengan dukungan dari Pemerintah dan bank-bank terkait, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi desa-desa dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat,” ujar Ferry.
Ia menegaskan optimisme bahwa program ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi di pedesaan serta komitmen pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan merata di seluruh pelosok negeri.
“Program ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi di pedesaan, dan menghilangkan kemiskinan ekstrim serta menciptakan lembaga ekonomi yang berkelanjutan di tingkat desa,” jelasnya, menegaskan
Sementara Wamenkop Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa secara nasional, 41.112 Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdesus) telah dilaksanakan di seluruh Indonesia,
Khusus di Kalimantan Timur (Kaltim), progresnya sangat signifikan. Terjadi penambahan signifikan Musdesus sebanyak 1.038 desa atau hampir 50 persen wilayah Kaltim telah melaksanakan Musdesus.
Ia menambahkan bahwa capaian ini sesuai dengan target Satgas yang menetapkan seluruh Musdesus se-Provinsi Kaltim selesai pada 28 Mei atau akhir bulan ini.
“Ini capaian yang baik sekali. Sehingga dilanjutkan pada bulan Juni selesai proses pembentukan badan hukum, diharapkan Juli bisa launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bersama Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.
Antusiasme dan komitmen pemerintah daerah, khususnya Gubernur serta para Bupati dan Wali Kota di Kaltim, menjadi faktor kunci di balik percepatan ini, menandai langkah konkret menuju penguatan ekonomi desa.
Wamen Ferry, menyatakan harapannya bahwa inisiatif ini akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu secara efektif mengurangi kemiskinan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat desa.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset-aset negara yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal di desa-desa.
“Dengan memanfaatkan aset-aset ini untuk kegiatan koperasi desa, diharapkan pinjaman yang disalurkan dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi dengan bunga yang rendah dan jangka waktu yang panjang,” pungkasnya.
Turut menghadiri Deputi Bidang Usaha Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinasi Bidang Pangan Widiastuti, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPP SDMP) Kementerian Pertanian Idha, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Direktur Utama LPDB Supomo dan Walikota dan Bupati se-Provinsi Kaltim.
(Editor Aro)