• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Internasional

Trump Pangkas Dana Riset, Ribuan Ilmuwan AS Terancam Nganggur

Reporter : Sigit P Selasa, 27 Mei 2025
Gambar ilustrasi ilmuwan Albert Einstein (Foto: ssig.atlantic/editing.aro)
SHARE

siginews-Amerika – Akibat pemangkasan pendanaan pemerintah federal oleh Presiden Donald Trump, ribuan ilmuwan di Amerika Serikat menghadapi ketidakpastian – kehilangan pekerjaan dan dana hibah.

Fenomena ini justru menciptakan gelombang kesempatan global. Negara-negara dan universitas di seluruh dunia kini berlomba-lomba untuk menampung para peneliti top AS ini.

Kini, setidaknya tiga negara sudah menunjukkan minat serius: Kanada, Prancis, dan Australia. Seperti dilansir Associated Press pada Minggu (25/5/2025), Kanada merespons cepat dengan meluncurkan program “Canada Leads” pada April 2025.

Program ini secara spesifik dirancang untuk membina generasi inovator baru dengan menarik peneliti biomedis pemula.

Tak mau ketinggalan, Universitas Aix-Marseille di Prancis bahkan sudah bergerak lebih awal. Sejak Maret lalu, mereka memulai program “Tempat Aman untuk Sains,” sebuah inisiatif yang secara eksplisit membuka pintu selebar-lebarnya bagi ilmuwan AS yang merasa terancam atau terhalang dalam menjalankan riset mereka.

Baca Juga:  Tarif Global Trump: Awas! Vietnam-Indonesia-Malaysia Paling Terpukul

Situasi ini menggambarkan pergeseran dinamika riset global, di mana talenta ilmiah menjadi rebutan di tengah kebijakan yang berubah.

Krisis pendanaan riset di Amerika Serikat, yang dipicu kebijakan Presiden Donald Trump, kini menjadi panggung bagi persaingan global dalam menarik talenta. Australia juga tak mau ketinggalan.

Dengan optimisme tinggi, negara kanguru ini meluncurkan “Program Daya Tarik Bakat Global” pada April lalu, menjanjikan gaji yang kompetitif dan fasilitas relokasi untuk para ilmuwan AS yang terpinggirkan.

“Ini peluang emas bagi Australia untuk bisa menarik beberapa ilmuwan terpandai AS ke sini,” ujar Anna-Maria Arabia, Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Australia, menangkap momentum strategis ini.

Baca Juga:  1.000 Pekerja VOA Di-PHK, Imbas Arahan Trump & Badan Media Global AS

Sementara, Holden Thorp, Pemimpin Redaksi jurnal Science, memberikan perspektif historis. Menurutnya, sejak Perang Dunia II, AS telah menginvestasikan dana kolosal untuk penelitian ilmiah di berbagai universitas dan lembaga federal.

Pendanaan inilah yang membentuk AS sebagai kekuatan ilmiah terkemuka di dunia, melahirkan penemuan revolusioner seperti ponsel, internet, serta terobosan dalam pengobatan kanker, penyakit jantung, dan stroke. Kini, kebijakan yang berubah.

Peta jalan ilmiah Amerika Serikat mengalami pergeseran signifikan sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu. Berbeda dengan era sebelumnya, pemerintahan Trump kini memandang anggaran pemerintah federal untuk pengembangan sains sebagai sesuatu yang tidak efisien dan boros.

Baca Juga:  Efisiensi Anggaran: Kemenkop Pilih 'Fokus' daripada 'Boros'

Kebijakan ini langsung berdampak pada pengurangan jumlah staf dan ilmuwan. Selain itu, dana hibah yang sebelumnya mengalir ke institusi riset vital seperti Yayasan Sains Nasional (NSF), Institut Kesehatan Nasional (NIH), dan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), kini dipangkas.

Bahkan, beberapa universitas swasta juga merasakan imbas pengurangan dana penelitian. Gedung Putih secara spesifik mengusulkan pemotongan anggaran NIH hingga sekitar 40 persen dan anggaran NSF sebesar 55 persen untuk tahun depan.

Di sisi lain, Kush Desai, juru bicara Gedung Putih, menjelaskan rasionalisasi di balik kebijakan ini. “Pemerintahan Trump meninjau kembali proyek-proyek pemerintahan sebelumnya, mengidentifikasi pemborosan, dan menyelaraskan kembali pengeluaran penelitian agar sesuai dengan prioritas rakyat dan melanjutkan dominasi inovatif,” ujarnya.

(Editor Aro)

Tag :Dana risetDonald trumpKebijakan TrumphPemangkasan anggaranPemangkasan dana riset
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Ini 4 Solusi Pemkab Jember yang Dinanti Warga Soal BBM & Jalur Gumitir
Rabu, 30 Juli 2025
Jombang Kolaborasi Dorong Pencegahan Kekerasan Seksual
Rabu, 30 Juli 2025
Melangkah ke Energi Bersih, Pabrik Liku Telaga Kini Pakai Tenaga Surya
Rabu, 30 Juli 2025
Pemulung Viral Asal Jombang Ditangkap Polisi Gegara Gelapkan Motor
Rabu, 30 Juli 2025
Hari Ini Pertamina Kirim Puluhan Unit Mobil Tangki ke Jember
Rabu, 30 Juli 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Ini 4 Solusi Pemkab Jember yang Dinanti Warga Soal BBM & Jalur Gumitir

Jombang Kolaborasi Dorong Pencegahan Kekerasan Seksual

Melangkah ke Energi Bersih, Pabrik Liku Telaga Kini Pakai Tenaga Surya

Pemulung Viral Asal Jombang Ditangkap Polisi Gegara Gelapkan Motor

Hari Ini Pertamina Kirim Puluhan Unit Mobil Tangki ke Jember

Berita Menarik Lainnya:

Pemerintah Siapkan 190 Titik Sekolah Rakyat, Tampung 15 Ribu Siswa

Rabu, 30 Juli 2025

Gempa Dahsyat Rusia Guncang Kamchatka: Jepang & Hawaii Siaga Tsunami

Rabu, 30 Juli 2025

Gempa Rusia: BMKG Rilis Peringatan Waspada Tsunami untuk Pesisir Timur

Rabu, 30 Juli 2025

SR Jombang Hadapi Tantangan Awal: Satu Siswa & Satu Guru Mundur Diri

Selasa, 29 Juli 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?