siginews-Jakarta – Viral di media sosial soal perjalanan luar negeri istrinya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman langsung bergerak cepat. Ia mendatangi Gedung Merah Putih KPK pada Jumat (4/7/2025) untuk memberikan klarifikasi, menegaskan bahwa biaya perjalanan sepenuhnya dari kantong pribadi.
Maman juga membantah mengetahui soal surat berkop Kementerian UMKM yang sempat beredar. Menurutnya, perjalanan sang istri hanya untuk mendampingi putra mereka yang ikut kompetisi misi budaya internasional bersama 27 siswa SMP lainnya.
“Satu rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, satu rupiah pun tidak ada uang dari pihak lainnya,” tandas Maman, menunjukkan komitmennya sebagai pejabat negara.
Ia menunjukkan keterbukaannya dengan menyerahkan bukti-bukti pembayaran pribadi terkait perjalanan luar negeri istrinya ke KPK. Dokumen yang diserahkan meliputi tiket pesawat, katering, sewa kendaraan, hingga hotel, yang semua dibayar langsung dari rekening istri sejak Mei lalu.
Menteri Maman juga menegaskan tidak ada intervensi atau penggunaan fasilitas negara. Istrinya bahkan datang dan tiba di bandara secara mandiri.
Yang mengejutkan, ia mengaku sama sekali tidak tahu menahu soal surat resmi berkop Kementerian UMKM yang beredar. “Tidak pernah ada perintah dari saya. Tidak pernah ada disposisi dari saya,” bantahnya.
Ia menyatakan, langkahnya ini adalah demi menjaga kehormatan istrinya yang merasa direndahkan dan difitnah akibat isu yang beredar.
“Bagi saya, tidak ada gunanya saya sebagai Menteri ini kalau saya tidak mampu menjaga kehormatan istri saya sendiri. Saya mohon kepada semuanya untuk menyudahi polemik ini,” tegas Maman, sambil berlalu.
Polemik ini dipicu oleh surat berkop resmi Kementerian UMKM yang bocor di media sosial. Surat itu meminta fasilitas untuk perjalanan pribadi istri Maman di Eropa, memicu kemarahan publik dan tudingan penyalahgunaan wewenang. Maman kini berupaya meredakan gelombang kritik tersebut dengan klarifikasinya.
Sementara, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan kedatangan Menteri UMKM Maman Abdurrahman ke KPK terkait polemik perjalanan luar negeri istrinya. Maman disebut datang atas inisiatif sendiri dan menyerahkan sejumlah berkas.
“Dokumen-dokumen itu akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Budi.
Secara umum, Budi juga mengingatkan para penyelenggara negara soal bahaya gratifikasi yang bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk melalui keluarga atau kerabat. Peringatan ini mengindikasikan KPK akan terus mencermati potensi penyalahgunaan wewenang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(Editor Aro)