siginews-Yogyakarta – Ratusan penari dari Aceh hingga Papua terus berlatih untuk menyuguhkan dan siap memukau di Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway 2025, dengan mengusung tema besar ‘Hikayat Nusantara’.
Silvi Liswanda selaku Vice President Director iForte sekaligus Executive Producer Pagelaran Sabang Merauke sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para seniman, tim kreatif dan kru hingga selaku partner yang terlibat atas dedikasi untuk selalu memberikan yang terbaik.
“Dengan persiapan yang panjang dan luar biasa, para pementas siap bertolak menuju panggung di Indonesia Arena, Jakarta. Kami percaya akan menampilkan Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway “Hikayat Nusantara” yang megah, spektakuler, kolosal dan sangat entertaining, menjadi kebanggaan semua yang terlibat di pagelaran ini, masyarakat Indonesia dan khususnya para generasi muda. Karena semua kekayaan, keindahan dan keberagaman seni budaya ini hanya Indonesia yang punya,” ujar Silvi memalui siaran pers, Rabu (13/8/2025) lalu.
Pertama kalinya sekilas gambaran utuh dan busana panggung karya 19 desainer papan atas serta kostum karakter hingga karakter mitologi naga, gajah dan barong ditampilkan untuk mementaskan kekayaan, keindahan serta keberagaman seni budaya Indonesia.
Latihan ini merupakan salah satu momen penting dari dua belas bulan proses kreatif yang dimulai dari pembuatan konsep, riset budaya, pemilihan musik dan lagu, desain artistik, pembuatan kostum dan ornamen, khususnya pencarian talent dari Aceh sampai Papua, hingga karantina latihan hampir 3 bulan 351 penari, untuk memastikan pagelaran nanti memancarkan kekuatan seni budaya Indonesia yang luar biasa, yang hanya Indonesia yang punya, dengan standar artistik kelas dunia.
Rusmedie Agus, sebagai sutradara menyampaikan bahwa, memadukan dan menyesuaikan semua unsur yang terlibat dalam satu rangkaian konsep, cerita, musik, koreografi dan kostum sangatlah menarik sekaligus menantang.
“Latihan ini adalah bukti dedikasi seluruh seniman dan tim kreatif, dari penari, penyanyi, pelakon, desainer, hingga kru belakang panggung, semua bersatu menghadirkan karya yang membangkitkan rasa bangga akan identitas bangsa,” ujar Rusmedie Agus.
Sementara itu, Sandhidea Cahyo Narpati sebagai Lead Koreografer menambahkan, Latihan terakhir ini, bagian dari refleksi para koreografer untuk melihat lebih detil koreo yang telah dibuat di masing-masing scene menjadi satu kesatuan cerita sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan sutradara.
“Selama hampir tiga bulan, semua penari menjadi semakin menikmati dan menguasai setiap pementasan menjadi satu narasi panggung yang utuh dan sarat emosi, dengan energi dan kebanggan untuk bisa menampilkan yang terbaik untuk pementasan ini,” tutur Sandhidea.
Musik digarap secara kolaboratif oleh Elwin Hendrijanto sebagai Music Director dan Dunung Basuki sebagai penata musik tradisional, memadukan lebih dari 50 instrumen tradisional seperti gamelan, talempong, tifa, sape dan sasando dan nantinya akan dimainkan dengan orkestra yang dimainkan secara live oleh Jakarta Concert Orchestra di bawah pimpinan Maestro Avip Priatna Mag. Art, bersama paduan suara Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir, serta vokal live dari jajaran penyanyi nasional papan atas, termasuk Yura Yunita, Padi Reborn, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Mirabeth Sonia, Sruti Respati, Alsant Nababan, Gabriel Harvianto, Taufan Purbo, Nino Prabowo, Roland Rogers dan Swain Mahisa.
Energi tari, musik, dan vokal, berpadu dengan kekuatan visual busana panggung dan kostum penari. Priyo Oktaviano sebagai Lead Fashion Designer dan Anggoro Kancil sebagai Lead Traditional Costume, menampilkan interpretasi kreatif dengan tetap mempertahankan keotentikan masing-masing daerah dan dirancang untuk menguatkan karakter setiap penampil dan menyatu dengan alur cerita serta skala kemegahan panggung. Sebanyak 19 desainer papan atas tanah air seperti Ivan Gunawan, almarhum Opi Bachtiar, Era Soekamto, Chossy Latu, Ghea Panggabean, Didi Budiardjo, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Eri Dani, Sebastian Gunawan, Iwan Tirta, Wilsen Willim, Mel Ahyar, Temma Prasetio, Ade Chan, Bubah Alfian hingga Griya Ageman. Kehadiran kostum karakter Jember Fashion Carnaval, Pesona Gondanglegi dan Barongsai Kong Ha Hong semakin menambahkan elemen visual spektakuler yang memperkuat sejumlah adegan ikonik.
Pagelaran Sabang Merauke adalah sebuah cipta, rasa dan karsa seni yang menampilkan keindahan kebudayaan, keberagaman serta keunikan masing-masing daerah di Indonesia baik dari musik, lagu, tarian, busana daerah dan etnik Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ditampilkan secara kolosal, megah, spektakuler, modern dan sangat entertaining. Pagelaran ini melibatkan ratusan seniman lintas generasi dari beragam profesi yang menginspirasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan kebhinekaan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
Pagelaran Sabang Merauke telah dipentaskan sebanyak 5 kali, yaitu pada 26 Maret 2022 di Prambanan, 4-5 Juni 2022 di Djakarta Theater, 12-13 November 2022 di Ciputra Artpreneur, 19-20 Agustus 2023 dan 17 dan 18 Agustus 2024 di JIEXPO Jakarta.
(jrs)