Sorong – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Papua Barat Daya menggenjot peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang pendidikan dan olahraga.
Hal itu disampaikan di sela acara peletakan batu pertama SMK Papua Bangkit dan pendirian Sekolah Sepak Bola Kaki Belanda yang dilaksanakan secara bersamaan di Sorong Papua Barat Daya, tepatnya di Lapangan Mooipark, Saoka, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (6/7/2024).
“Saya hadir karena saya sangat cinta Papua. Saya yakin sekolah ini dapat memberikan kontribusi konkret dan nyata untuk melahirkan SDM-SDM unggul di dunia pendidikan dan olahraga di tanah Papua yang kita cintai ini. Sekaligus menjadi bagian dari dukungan Papua Barat Daya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata LaNyalla dalam sambutan resminya yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin yang hadir.
Senator asal Jawa Timur ini juga terharu hadir di acara tersebut. Ia menilai peletakan batu pertama adalah hal yang sangat bersejarah. Karena dirinya hadir dalam rangka mendukung sebuah upaya konkret meningkatkan SDM yang tepat sasaran.
“Salah satu contohnya dari SMK Papua Bangkit ini, dimana ada bidang keahlian energi dan pertambangan. Itu artinya, SMK ini bisa menjadi jawaban atas keunggulan komparatif Papua, khususnya Papua Barat Daya dalam mengoptimalkan Sumber Daya Manusia lokal untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif di sektor pertambangan,” tuturnya.
Nyalla menilai, pembangunan SDM juga dipastikan hadir dari dunia olahraga yang akan dihasilkan oleh Sekolah Bola Kaki Belanda ini. Karena sepakbola di tanah Papua adalah ibarat agama kedua. Karena begitu kuatnya D.N.A. sepakbola yang ada di dalam darah Orang Asli Papua.
Buktinya, pemain sepakbola asal Papua tidak pernah absen menghiasi Tim Nasional Sepakbola Indonesia di junior hingga senior, atau ikut andil di berbagai level kelompok umur.
“Saya sebagai mantan Ketua Badan Timnas PSSI dan mantan Ketua Umum PSSI, lebih hormat kepada para pemain dari tanah Papua, ketimbang pemain sepakbola asing yang dikontrak oleh klub-klub di Indonesia. Karena kebanggaan kita harus tetap kepada anak bangsa yang lahir dan besar di tanah airnya,” ujarnya.
“Karena bagi saya, negara-negara di luar sana, yang memiliki prestasi sepakbola, seharusnya cukup menjadi inspirasi bagi kita untuk belajar,” tambanya.
LaNyalla sangat optimis ke depannya akan lebih banyak lagi mutiara-mutiara hitam yang dilahirkan dari tanah Papua, menyusul nama-nama yang telah menghiasi sejarah Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Seperti Boaz Solossa, Ortizan Solossa, Terens Puhiri, Patrick Wanggai, Titus Bonai, Okto Maniani, Yanto Basna hingga Ricky Kambuaya.
“Semua adalah mutiara-mutiara hitam yang lahir dari Papua. Bahkan Boaz dan Ortizan adalah putra asli Sorong. Pemain Papua itu legendaris semua,” tuturnya.
Pendiri Sekolah Bola Kaki Belanda dan SMK Papua Bangkit, Paul Vincent Mayor mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan Ketua DPD RI. Kata Paul, sebuah kehormatan bisa hadir ke ujung Indonesia ini.
“Saya ini ingin membangun Papua bukan hanya secara infrastrukturnya, namun juga bangun SDM nya, bangun anak-anaknya, sumber daya manusia kita harus unggul,” katanya.
Paul mengatakan, dari realita yang ada, sumber daya alam di Papua dikeruk, tapi anak anak di Papua terpuruk.
“Maka dari itu, saya membangun dua sekolahan ini untuk anak anak Papua anak bangsa Indonesia,” ujar Paul yang juga sudah terpilih menjadi anggota DPD masa bakti 2024-2029.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Papua Bangkit, Petrus Lelmalaya mengaku sangat terharu atas acara peletakan batu pertama. Karena dia berharap kehadiran ketua DPD RI bisa memantik pemerintah pusat memperhatikan daerah, terutama Sorong.
“Sekolah ini sangat cocok berdiri di sini, sangat tepat, karena 70 persen di daerah ini adalah tempatnya anak putus sekolah. Saya ingin kehadiran ketua DPD RI ini bisa menyampaikan tangisan-tangisan anak Papua yang ingin sekolah,” ujarnya.
Petrus menegaskan, pihaknya bukan hanya butuh sarana pendidikan, tapi juga butuh transportasi bus sekolah.
“Karena untuk sekolah, kami harus jalan berkilo-kilo, tapi dengan adanya SMK ini akan menjadi sarana yang tepat agar anak Papua merasakan nikmatnya wilayah yang diberkati Tuhan dengan kekayaan alam. Anak Papua jangan hanya jadi pengangguran, mereka harus merasakan nikmatnya karunia Tuhan,” katanya.
Dalam acara tersebut, LaNyalla didampingi senator asal Jambi Elviana, M. Sanusi (Papua Barat Daya), Andi Ihsan (Sulsel), Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal DPD RI Lalu Niqman Zahir, Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, Kabiro Setpim Sanherif Hutagaol.
Sementara dari tuan rumah hadir Sekda Kota Sorong Yakop Karet, Pendiri Sekolah Bola Kaki Belanda dan SMK Papua Bangkit Paul Vincent Mayor, Kepala Sekolah SMK Papua Bangkit Petrus Lelmalaya, Anggota DPD terpilih asal Sorong Hartono, serta perwakilan dari Kepala dinas pendidikan sorong, Majelis Rakyat Papua, Kepala Suku Biak Barat dan masyarakat Sorong.