siginews

AAC Unair Dinilai Amburadul Uji PMO hingga Diputus Kontrak Kemenkop

Reporter : Jajeli Rois

Jawa Timur

Jumat, 19 September 2025

Waktu baca 4 menit

AAC Unair Dinilai Amburadul Uji PMO hingga Diputus Kontrak Kemenkop

siginews.com-Surabaya – Proses seleksi administrasi dan tes online PMO (Project Management Officer) Koperasi Merah Putih (KMP) atau Koperasi Desa, diselenggarakan oleh vendor dari AAC Unair (Airlangga Assessment Center Universitas Airlangga). Diduga terjadi amburadul pada pelaksanaannya, sehingga Kementerian Koperasi (Kemenkop) memutus kontrak AAC Unair.

Pengumuman penghentian kontrak pelaksanaan seleksi administrasi dan tes online dari Kemenkop seperti yang diunggah akun instagram (IG) @airlangga_assessment_center Unair, pada Kamis (18/9/2025) kemarin.

Pengumuman terkait PMO Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dari Kemenkop RI. (Foto : ss @kemenkop)

 

Berikut ini penjelasan dari pihak AAC Unair di akun instagramnya.

“Pengumuman Penting”.

“Sehubungan dengan informasi terbaru dari Kementerian Koperasi RI, disampaikan bahwa :

* Proses seleksi administrasi dan tes online PMO Koperasi Desa/Koperasi Merah Putih yang sebelumnya difasilitasi oleh AAC, secara resmi dihentikan oleh Kemenkop RI.

* Seluruh tahapan seleksi selajutnya tidak lagi ditangani oleh AAC, melainkan akan dilaksanakan langsung oleh Kemenkop RI melalui akun resmi @kemenkop dan laman kop.go.id.

Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian, persiapan, serta dedikasi seluruh peserta. Mohon untuk selalu mengikuti pengumuman resmi Kemenkop terkait tahapan berikutnya.

Semoga proses seleksi berjalan lancar dan memberikan manfaat terbaik bagi gerakan koperasi di Indonesia”.

Unggahan pengumuman diberhentikannya AAC sebagai pihak yang menyeleksi PMO, mendapatkan tanggapan beragam dari netizen di akun IG @airlangga_assessment_center dari Unair.

 

Komentar dari netizen yang mengeluhkan pelaksanaan seleksi administrasi dan tes online PMO oleh vendor dari AAC Unair. (Foto : ss @airlangga_assessment_center)

 

“gaada kata maaf sama sekali dari kemarin, padahal banyak informasi yang kurang transparan dan informasi kurang jelas,” ujar @jiihan….

“mulai dari kurangnya informasi, kurangnya transparansi, admin yang tidak merespons kendala peserta satupun, whatsapp yang tidak aktif, rancaunya sistim dan server, yang akhirnya merugikan peserta secara tenaga, waktu dan biaya,” tambah @jiihan…

Komentar dari akun tersebut mendapatkan respon dari netizen lainnya. “BETULL,” kata @diasmari…

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.

“betulllllll,” kata @nandaa.r…

Sedangkan akun @little.re… “jihannn kamu sii minim literasi”.

@jiihan…membalas komentar dari @little.re… “sorry?ngga minim literasi kok, bahkan udah baca panduan dari awal, prepare semuanya, join zoom seperti yang dijadwalkan bahkan 1 jam sebelum dll tapi tetep saja problem dan pihak penyelenggara susah untuk dihubungi terkait kendala peserta, kalau emang kamu kemarin lancar lancar aja ya itu rezeki kamu, tapi kalo ngatain kurang literasi ke orang yang ujiannya banyak terkendala krn sistim yang rancau, itu jatohnya kaya kurang empati aja toh juga bisa dilihat sendiri seberapa banyak orang yang terdampakk, thank you’.

Akun dari @thelords_.. juga ikut berkomentar. “Soal jaringan kmrin itu rasanya bisa kita pahami n maklumi. Krna “mungkin” peserta yg over. Namanya juga sistem klo d pake bersamaan paling dwon lah. Minimal ada usaha dri pihak penyelenggara (vendor). Cuman yg ga habis VIKRI (fikir) kmrin saat ujian. 1. Berisiknya (kacau) minta ampun sehingga mengganggu konsentrasi peserta lainnya terutama sy sndri. 2. Soal 1 (kalo ga salah), waktunya itu terlalu cepat. Soalnya banyak, waktunya cuman 30 detik saja”.

Sementara itu, sejak dua hari lalu, Kementerian Koperasi melalui akun @kemenkop menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini.

 

“Halo, #SobatKop

Kementerian Koperasi telah melakukan evaluasi terhadap beberapa kendala yang terjadi pada proses seleksi administrasi dan tes secara online untuk program Project Management Officer (PMO) bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. Kementerian Koperasi sangat menghargai dedikasi dan semangat para peserta yang telah menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil evaluasi, proses seleksi sebelumnya kami nilai tidak kompatibel dan tidak profesional sehingga Kementerian Koperasi memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan pihak penyelenggara.

Sehubungan dengan itu, Kementerian Koperasi akan melakukan Seleksi terhadap 71.247 pendaftar program PMO bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Jumlah ini menurut hemat kami cukup memadai dan menjadi dasar kuat untuk melanjutkan tahapan proses berikutnya”.

Proses seleksi akan ditangani oleh penyelenggara baru, dengan pendekatan seleksi yang lebih baik, profesional, serta mengutamakan kesesuaian peserta dengan wilayah masing-masing.

Perubahan ini dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan berjalan lebih baik dan berkualitas. Kami berharap penyesuaian ini tidak mengurangi semangat dan motivasi #SobatKop untuk memanfaatkan waktu tambahan ini guna memantapkan persiapan sehingga mampu menunjukkan kemampuan terbaik pada tahapan seleksi berikutnya.

Kementerian Koperasi berkomitmen untuk melaksanakan proses seleksi secara transparan, akuntabel, adil, profesional, dan berkualitas demi mendukung terwujudnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang tangguh, maju, dan berdaya saing.

Informasi mengenai proses seleksi ini, #SobatKop pantau terus media sosial Kemenkop Ya”.

 

(jrs/editor aro)

#Kemenkop

#Kopdes/kel Merah Putih

#Koperasi Merah Putih

#Seleksi administrasi dan tes online PMO (Project Management Officer) Koperasi Merah Putih

#Seleksi tenaga admin Koperasi Merah

#Unair

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.