Reporter : Sigit P
Bisnis
Kamis, 27 November 2025
Waktu baca 4 menit

Siginews.com-Surabaya – Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) yang tergabung dalam program Desa Devisa Jawa Timur kembali menunjukkan taringnya di kancah ekspor.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara simbolis melepas enam truk yang memuat produk-produk IKM dengan total nilai mencapai USD351.600 dalam gelaran Festival Ekspor Jawa Timur 2025 di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Rabu (26/11/2025).
Produk yang diekspor sangat beragam, membuktikan potensi besar IKM di tingkat desa:
1. Kerupuk menjadi komoditas penyumbang terbesar dengan nilai USD200.000 yang dikirim ke India.
2. Jahe Gajah senilai USD53.200 tujuan Bangladesh.
3. Produk Sepatu senilai USD37.060 tujuan Korea Selatan.
4. Pakan Ternak senilai USD40.000 tujuan Australia.
Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat memacu semangat IKM Desa Devisa lainnya untuk terus meningkatkan kualitas dan menembus pasar global.
“Alhamdulillah hari ini kita melepas enam truk produk ekspor desa devisa ke enam negara. Semoga ini jadi pelecut bagi kita semua untuk terus meningkatkan produk IKM Desa Devisa supaya tumbuh dan berkembang lebih besar lagi,” ujar Khofifah.
“Di akhir tahun 2025, ini kado untuk Jawa Timur, launching 72 Desa Devisa baru, sehingga per November 2025 terdapat 293 desa devisa di Jawa Timur. Ini tentunya juga kado untuk IKM dan Desa Devisa. Terimakasih LPEI yang telah membina dan mendampingi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder untuk semakin memperkokoh kolaborasi dalam meningkatkan daya saing ekspor Jawa Timur.
“Untuk Desa Devisa kali ini kontainernya dibantu oleh Pelindo III. Memang penguatan demi penguatan, fasilitasi demi fasilitasi bagi eksportir pemula dengan produk desa devisa membutuhkan support dari kita semua. Terima kasih kepada semua pihak atas sinerginya,” katanya.
“Semua institusi maupun stakeholder bahkan pelaku IKM Desa Devisa, yang telah memberikan penguatan serta sinergitas yang terbangun hari ini menurut saya sangat komprehensif makan saya mohon bisa dijaga, dikuatkan intensitas koordinasi. Untuk berikutnya, semoga bisa bersama-sama saling memberikan penguatan,” imbuhnya.
Festival ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT Pelindo Regional III, dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Jawa Timur, sebagai upaya memperkuat ekosistem ekspor khususnya melalui pengembangan Desa Devisa.
Lebih lanjut, Khofifah menyebut, Pemprov Jatim terus menggelar Misi Dagang diberbagai provinsi khususnya Indonesia Bagian Timur agar bisa ikut membantu memberikan kemudahan akses utamanya terkait produk unggulan Desa Devisa didaerahnya dengan menjadikan Jatim sebagai pilot project.
“Hilirisasi dari berbagai rempah itu luar biasa. Saya rasa mereka cukup advance, aksesnya harus dibantu. Maka kita mengajak untuk maju bersama untuk merajut nusantara supaya bisa lebih substansif dan produktif lagi ke depannya,” jelasnya.
Tak hanya melepas produk ekspor, Gubernur Khofifah juga menyaksikan penandatanganan hasil Business Matching oleh empat UKM Ekspor dengan Atase Perdagangan Malaysia. Empat UKM tersebut diantaranya Sang Bamboo dengan Cemara Ayu SDN BHD (Komoditi Kerajinan Topi & Anyaman Pandan) senilai Rp3,9 triliun.
Kedua, Dona Doni dengan Cemara Ayu SDN BHD (Komoditi Keranjang Handuk) senilai Rp44 juta. Selanjutnya, CV Temon Agro dengan Orient Biotech BHD (Komoditi Gula Aren) Senilai Rp198 juta. Terakhir, PT Grow Artha Rimpang dengan Nad Masroni (Komoditi Minuman Seduhan Herbal) senilai Rp77,7 juta.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Iwan, mengatakan Festival Ekspor 2025 diselenggarakan untuk memperkuat neraca perdagangan luar negeri serta mengapresiasi para pelaku ekspor.
“Festival Ekspor Jatim dilaksanakan untuk meningkatkan neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur, mempererat kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa Timur dan instansi terkait serta memberikan semangat dan apresiasi bagi para pelaku ekspor Jawa Timur. Ada 40 stand eksportir dan IKM serta stand layanan pelaku usaha ekspor,” kata Iwan.
“Kami juga melaksanakan business matching antara 10 pelaku usaha dengan buyer dari Malaysia. Selanjutnya mereka melaksanakan penandatanganan LoI (Letter of Intent) dari empat pelaku usaha Jawa Timur, dengan nilai total USD239,52 juta atau Rp3,95 triliun,” pungkasnya.
Selain menyaksikan penandatanganan LoI, Gubernur Khofifah turut meresmikan 72 Desa Devisa baru dan menyerahkan penghargaan kepada UKM pendukung ekspor. Untuk kategori pemerintah, Kota Kediri dan Kabupaten Malang dinobatkan sebagai pemenang
Turut hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Sukatmo Patmosukarso.
(Editor Aro)
#Ekspor
#Festival Ekspor Jawa Timur 2025
#Gubernur Khofifah
#Industri Kecil Menengah (IKM)
#Pelepasan ekspor
#Program Desa Devisa Jawa Timur
#PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)




Headlines.Sabtu, 6 Juli 2024

Jawa Timur.Minggu, 13 April 2025

Jawa Timur.Kamis, 11 Desember 2025

Jawa Timur.Kamis, 14 November 2024