• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Headlines

Sebanyak 323 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Jombang

Reporter : Redaksi Senin, 6 Januari 2025
Dinas Peternakan dan Perikanan Jombang saat memeriksa sapi ternak (Foto: pray/editing.aro)
SHARE

Jombang – Sebanyak 323 ekor sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jombang. Tingkat persebaran penyakit akibat Virus RNA menyasar hampir semua Kecamatan di Kabupaten Jombang.

Angka hewan sapi terjangkit penyakit PMK merupakan akumulasi dari data per Desember 2024 sebanyak 282 kasus dan 41 kasus di awal Januari 2025. Dimana 31 ekor terpaksa disembelih dan 11 ekor lainnya terpaksa mati.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Jombang Mochamad Saleh menyampaikan data tersebut sebagai upaya untuk melakukan penanganan. Setidaknya ada puluhan ekor sapi yang berhasil sembuh dari PMK.

“Iya mas, kurang lebih seperti itu, untuk yang sudah dinyatakan sembuh dari PMK ada 50 ekor sapi,” kata Mohammad Saleh dalam pesan diterima wartawan, Senin (6/1/2025).

Baca Juga:  625 Dosis Vaksin PMK di Jombang Habis, Ini Tindakan Dinas Peternakan

Penyakit pada hewan ternak ini memiliki sifat menular pada keadaan cuaca tertentu. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat, terutama di iklim lembab dan sejuk, atau ketika hewan ditempatkan berdekatan.

“Yang jelas semua petugas dilapang sudah bergerak dilapang untuk melakukan gerakan vaksin PMK kepada semua petani ternak untuk Mandiri melaksanakan vaksin bagi hewan ternak sapi,” ungkap mantan Kepala Dinas Sosial itu.

Memang diakui Shaleh persebaran PMK terjadi di 19 kecamatan di Kabupaten Jombang. Dua Kecamatan, Tembelang dan Perak dinyatakan bebas PMK. Tiga Kecamatan paling banyak terjangkit PMK di Diwek, Jombang dan Jogoroto.

Saleh menyebut angka persebaran PMK di Kabupaten Jombang cukup masif dalam dua bulan terakhir. Ia pun mengungkap tiga faktor utama berdasarkan identifikasi petugas lapangan.

Baca Juga:  Peternakan Kambing di Jombang Penyebab Bau Busuk Ternyata Tak Berizin

Yang pertama karena memasuki musim hujan atau pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan. Dimana kalau musim hujan terjadi kelembaban tinggi, selanjutnya kekebalan hewan terhadap semua penyakit kondisi menurun, sehingga memudahkan penyebaran virus. Terakhir karena faktor vaksinasi.

“Dimana seharusnya vaksinasi idealnya dilakukan 6 bulan sekali dengan skala cakupan 80 persen populasi wilayah atau daerah tertentu. Akan tetapi saat ini masih rendah karena kemunculan PMK begitu cepat,” bebernya.

Pihak Dinas Peternakan dan Perikanan sejauh ini menerima laporan adanya Sapi yang mengalami sakit. Gejala yang disampaikan sama, yakni, sapi mengalami demam. Kemudian kedua mulut berliur dan luka-luka di mulut serta sakit di kaki. Kondisi ini juga membuat kepincangan dikaki sapi.

Baca Juga:  Aroma Busuk & Suara Bising Peternakan Kambing Diprotes Warga Jombang

“Tapi gejala inikan ada maksimalis dan minimalis. Nah ada laporan juga jika gejala yang terjadi saat ini minimalis, dimana air liur dari mulut sapi itu tidak banyak. Kemudian, nafsu makannya menurun dan juga gejala lepuh-lepuh berkurang,” urainya.

Ini bisa dimungkinkan karena adanya sisa-sisa kekebalan dari vaksinasi sebelumnya. Tetapi karena kekebalan di bawah ambang batas yang ditentukan akhirnya gejala dasar tersebut masih timbul.

Menanggapi persebaran virus PMK yang begitu cepat, Shaleh memastikan semua petugas segera melakukan tindakan cepat jika ada laporan dari masyarakat.

“Kemudian, eliminasi penyebaran virus, maupun di kandang ataupun ada ditempat penampungan ternak, seperti di rumah potong maupuan pasar. Kemudian penyemprotan disinfektan ini yang mulai kita lakukan. Termasuk upaya menggencarkan vaksinasi,” tandasnya.

(Pray)

Tag :Dinas peternakan dan perikanan jombangHewan ternakPenyakit Mulut dan kuku sapiVirus RNAVirus SapiWabah virus
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Muharram Tiba: Meneladani Nabi Terdahulu Bertobat dan Raih Berkahnya
Sabtu, 5 Juli 2025
Nekat Konvoi Pengesahan Anggota, Polisi Ciduk 45 Pesilat di Jombang
Sabtu, 5 Juli 2025
Pevoli Megawati Hangestri Resmi Dipersunting, Ini Sosok Suaminya
Jumat, 4 Juli 2025
Ilustrasi (Foto: siginews)
Bantuan Subsidi Upah Cair? Ini Cara Mudah Mengecek Status Penerimaanmu
Jumat, 4 Juli 2025
Sosok KH Yusuf Hasyim Tinggal Selangkah Lagi Jadi Pahlawan Nasional
Jumat, 4 Juli 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Muharram Tiba: Meneladani Nabi Terdahulu Bertobat dan Raih Berkahnya

Nekat Konvoi Pengesahan Anggota, Polisi Ciduk 45 Pesilat di Jombang

Pevoli Megawati Hangestri Resmi Dipersunting, Ini Sosok Suaminya

Bantuan Subsidi Upah Cair? Ini Cara Mudah Mengecek Status Penerimaanmu

Sosok KH Yusuf Hasyim Tinggal Selangkah Lagi Jadi Pahlawan Nasional

Berita Menarik Lainnya:

Viral Surat Kementerian UMKM, Menteri Maman Datangi KPK,Begini Katanya

Jumat, 4 Juli 2025

Mojokerto Pacu Ekonomi Syariah: Ajak Warga Melek Investasi Pasar Modal

Jumat, 4 Juli 2025

FORKI Jatim Bidik Atlet Karate PORPROV 2025 untuk PON 2028

Jumat, 4 Juli 2025

KPK Sita Properti Hasil Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim di Surabaya

Jumat, 4 Juli 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?