Jombang – Kasus penemuan bayi di area Pustu Carangwulung, Wonosalam, Jombang (4/2/2025) memasuki babak baru.
Dugaan keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) dalam proses persalinan bayi tersebut menjadi sorotan. Kepala Puskesmas Wonosalam, Ivan Ubaidillah Hakam, mengungkapkan bahwa bayi tersebut diduga tidak lahir dengan sendirinya, melainkan ada indikasi bantuan dari nakes.
“Pemeriksaan yang dilakukan di tubuh bayi, terdapat petunjuk pusar bayi dipotong oleh tenaga medis profesional,” ucap Dr Ivan Ubaidillah hakam, Sabtu (8/2/2025).
Meski demikian, belum bisa dipastikan proses persalinan itu dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) puskesmas, klinik atau bidan praktik mandiri.
“Sama belum tahu, bisa jadi itu bisa puskesmas, bisa klinik, bisa bidan praktik mandiri,” kata Ivan, Sabtu (8/2/2025).
Dia kembali menegaskan, dilihat dari bentuk pemotongan tali pusar pada bayi. Ivan menyebut, teknik potongan tali pusar model seperti bayi itu hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Selanjutnya setelah dipotong, tapi pusar juga tertata rapi.
“Itu terlihat dari pertama, tali pusatnya terpotong rapi. Kedua, tali pusarnya ditali dengan baik, tapi dari mana faskesnya itu tidak tahu, karena tidak ada tanda label maupun ciri fisik khusus pada bayi tersebut,” ucapnya.
Hasil pemeriksaan puskesmas menyebutkan, saat ditemukan kondisi bayi kedinginan. Bayi juga ditemukan dalam kondisi telanjang bulat ditaruh di dalam kardus.
“Kondisi awal memang ditemukan ada faktor kedinginan, kalau kelaparan tidak. Karena secara teori bayi itu sampai tiga hari sudah bertahan,” kata dia.
Bayi itu disebutnya belum lama dilahirkan, hasil pemeriksaan meyebut bahwa bayi itu diperkirakan lahir 24 jam sebelum ditemukan tidak lebih dari 24 jam sejak dilahirkan.
“Kami langsung tanggap untuk memberikan pertolongan,” tandasnya. (Pray/Aro)