Jakarta – Hasil keputusan rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (3/3) lalu, terkait rencana pembentukan 70 ribu Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih, Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengadakan koordinasi lintas sektoral untuk mewujudkan misi besar tersebut.
Sebanyak 70 ribu Kop Des Merah Putih yang dibentuk ini nantinya akan mengelola rantai pasok sembako dan kebutuhan primer masyarakat hingga mengelola distribusi logistiknya.
Terkait dengan skema pembentukan koperasi ini, Kemenkop akan melakukan tiga pendekatan, yaitu membangun koperasi baru, merevitalisasi koperasi eksisting, serta membangun dan mengembangkan koperasi yang sudah ada.
Wamenkop Ferry Juliantono menjelaskan bahwa untuk memastikan target pembentukan 70 ribu Kop Des Merah Putih ini berjalan lancar, akan dibentuk tim yang lebih spesifik. Tim ini akan menjalin komunikasi secara lebih rinci dengan perangkat desa dan Kemenkop menyiapkan modul-modul terkait pendirian koperasi.
“Mekanisme pembentukan koperasi ini diharapkan dapat dibahas melalui musyawarah desa yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di masing-masing desa. Hal ini untuk membantu pendirian koperasi ini,” kata Ferry Juliantono dalam rapat koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) di Jakarta, Kamis (6/3).
Di tempat yang sama, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria menambahkan bahwa proses peluncuran Kop Des Merah Putih ini rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2025, saat peringatan Hari Koperasi Nasional. Dia membenarkan bahwa melalui Kop Des ini akan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat desa, kesejahteraan desa, dan kemakmuran desa.
“Prinsipnya, setiap desa nanti ada gerai-gerai yang dapat memastikan semua hasil desa, hasil tani, hasil pelayanan, hasil ternak, dapat disimpan, diolah, dikelola, hingga dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat desa,” kata Riza.
Wamensos Agus Jabo optimistis bahwa melalui Kop Des Merah Putih ini, tingkat kemiskinan di desa akan semakin turun. Berdasarkan data Susenas, profil serta tingkat kemiskinan di desa hampir 40 persen, di mana mayoritas pekerjanya adalah buruh tani.
“Jadi, dengan adanya Koperasi Desa ini, kita bisa mengentaskan kemiskinan yang ada di desa-desa karena koperasi menjadi salah satu jawaban mendesak untuk mengentaskan kemiskinan,” kata Agus. (Aro)