BRICS secara resmi meluncurkan mata uang baru saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus yang berlangsung pada 22-24 Oktober 2024 di Kazan, Rusia. Maket mata uang BRICS secara simbolis diberikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam deklarasi yang dikeluarkan pada akhir KTT tersebut, mata uang BRICS diharapkan sebagai solusi pembayaran lintas batas yang lebih cepat, efisien, transparan, serta meminimalisir hambatan perdagangan dan memastikan akses non-diskriminatif.
“Kami menyambut baik penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antara negara-negara BRICS dan mitra dagang mereka. Kami mendorong penguatan jaringan perbankan koresponden dan memungkinkan penyelesaian dalam mata uang lokal,” tulis deklarasi tersebut.
Langkah ini tentu akan mempengaruhi ekonomi global serta dominasi dollar Amerika Serikat (USD). Bahkan beberapa pengamat berpendapat akan ada berbagai sektor di Amerika Serikat yang terkena dampang serius jika BRICS benar-benar menghentikan penggunaan dollar untuk transaksi antar anggota.
Ada beberapa sektor yang akan terdampak dengan adanya mata uang BRICS diantaranya, Perbankan, perdagangan serta investasi.
Sektor Perbankan
Selama ini AS masih mendominasi dalam sistem perbankan global. Namun apabila nanti mata uang BRICS menguat, maka tentu saja perbankandi Amerika menjadi tidak stabil karena kurangnya peminat USD di pasar global.
Sektor Perdagangan
Anggota BRICS dapat mengatur ulang transaksi mereka dengan menggunakan mata uang baru. Hal ini akan mengakibatkan dolar AS mengalami defisit dan jika oermintaan dolar menurun tentu akan menyebabkan hiperinflasi.
Namun Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa negara BRICS tidak serta merta menolak dolar AS, melainkan sebagai langkah alternatif apabila akses Ter dolar AS terus dibatasi.
“Dolar tetap merupakan alat yang paling penting dalam keuangan global, namun menggunakannya sebagai senjata politik akan merusak kepercayaan terhadap mata uang ini,” ujar Putin,
Tentunya dengan diluncurkannya mata uang BRICS membuat sistem ekonomi menjadi lebih multipolar. Didukung oleh anggota BRICS yang memiliki potensi ekonomi serta kerjasama yang semakin erat tentu hal ini bisa membawa perubahan besar dalam ekonomi global. (fin)