Jakarta – Pemerintah telah memastikan ketersediaan stok daging ayam ras untuk konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri mencukupi. Pasokan tersebut sepenuhnya berasal dari dalam negeri, karena Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam ras dari hasil peternak domestik.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers, menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan daging ayam dan dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang.
“Semua pihak telah sepakat dan siap untuk menghadapi bulan Puasa dan Lebaran. Stok ayam dan telur lebih dari cukup, jadi tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Menteri Zulhas mengatakan stok aman dan para pengusaha memastikan stok tersedia dan tidak bakal kekurangan.
“Nah tadi kami sepakat.sama-sama menjaga suplainya, suplainya harus dilebihkan dinaikkan dan harga kami minta tidak melebihi HET. Jadi masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa (bisa) tenang, tidak usah khawatir. Semua ada di sini, pengusaha-pengusahanya kompak. Pokoknya stok aman,” kata Menko Zulhas.
Sementara Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam wawancara di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/3/2025), menekankan atas instruksi Bapak Presiden Prabowo, harga pangan tidak boleh melebihi batas eceran tertinggi.
“Tadi Bapak Menko Pangan menyampaikan kepada kami, perintah Bapak Presiden Prabowo adalah harga pangan tidak boleh melebihi harga acuan atau harga eceran tertinggi. Itu yang kami jaga,” ujar Arief Prasetyo Adi.
Dalam Rapat Koordinasi hari ini, Arief menyampaikan bahwa pemerintah telah memastikan ketersediaan pasokan dan berupaya menjaga stabilitas harga daging ayam ras selama Ramadan. Dengan pasokan yang memadai, kebutuhan masyarakat diharapkan dapat terpenuhi.
“Harga yang diperbolehkan naik hanyalah Gabah Kering Panen (GKP). Untuk stok ayam, kondisinya mencukupi. Disebutkan bahwa rata-rata kebutuhan bulanan berkisar 300 hingga 320 ribu ton. Oleh karena itu, pasokan dari para pelaku usaha unggas akan ditingkatkan sebesar 20 persen,” lanjutnya.
Merujuk pada data Proyeksi Neraca Pangan Daging Ayam Ras yang diolah oleh NFA, kebutuhan konsumsi pada bulan Maret diperkirakan meningkat sekitar 15,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi sekitar 349 ribu ton.
Sementara itu, total ketersediaan pada bulan Maret diproyeksikan mencapai 493,7 ribu ton, yang berasal dari estimasi produksi bulanan sebesar 351,3 ribu ton dan stok awal bulan Maret sebesar 142,4 ribu ton.
“Harga juga masih terkendali dengan baik. Para pelaku usaha ayam menyampaikan bahwa kondisi stok baik. Terdapat beberapa gerai yang menjual dengan harga Rp34 ribu per kilogram, dengan jumlah 2.200 gerai. Kemudian, harga rata-rata nasional berkisar antara Rp38-39 ribu, yang sudah sesuai dengan harga acuan penjualan sebesar Rp40 ribu. Hal ini sesuai dengan perintah Bapak Presiden, harga tidak boleh naik, harga harus stabil, untuk kepentingan semua pihak,” tegas Arief.
“Kenapa HAP-nya sampai dengan Rp 40 ribu? Itu karena Indonesia wilayahnya luas, sampai ke Papua, Maluku. Tapi kalau di Jawa, angkanya masih di rata-rata Rp 38-39 ribu. Misal ada daging ayam yang harganya Rp 49-50 ribu, itu biasanya ukurannya lebih dari 1 kilo. Ada juga yang boneless, yang dagingnya saja. Itu pasti harganya diatas Rp 50 ribu. Nah ini mesti dijelaskan ke masyarakat,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai praktik oknum pedagang daging ayam yang merugikan konsumen, seperti penjualan daging ayam gelonggongan, Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menyerahkan penindakannya kepada Satgas Pangan Polri. Hal ini dikarenakan Satgas Pangan Polri tersebar di setiap wilayah Indonesia.
“Intinya, stok daging ayam sangat melimpah, terutama dalam kondisi beku (frozen). Artinya, stok sudah tersedia di penyimpanan dan siap untuk disalurkan. Masyarakat dapat mengunjungi pasar tradisional maupun pasar modern, di mana stok daging ayam tersedia. Dengan demikian, masyarakat dapat menjalankan Ramadan tahun ini dengan tenang dan nyaman,” ujarnya.
Salah satu langkah pemerintah dalam menyalurkan pasokan daging ayam ras kepada masyarakat adalah dengan menggelar Operasi Pasar Pangan Murah di berbagai lokasi. Untuk daging ayam ras beku, ditargetkan sebanyak 2.817 kilogram dengan harga Rp34 ribu per ekor, bekerja sama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (Aro)