Banyuwangi – KPU Banyuwangi menggelar Rapat Pleno Terbuka pengundian dan penetapan nomor urut paslon dalam pemilihan serentak 2024 bertempat di EL Hotel Banyuwangi. Acara tersebut tidak hanya dihadiri kedua paslon, namun juga para pendukung mereka.
Hasil undian nomor urut, KPU Banyuwangi memutuskan pasangan calon Ipuk Fiestiandani Mujino mendapat nomor 1, sedangkan pasangan calon Ali Makki Zaini – Ali Ruchi mendapat nomor 2.
Usai mendapat nomor untuk pilkada 2024, kedua pasangan calon bupati Banyuwangi memberikan sambutan dan saling tonjolkan program kerja untuk meraup dan mendapat simpati rakyat.
Pasangan calon bupati Ipuk Fiestiandani dan wakilnya Mujiono, menawarkan program yang fokus pada tiga hal penting.
Yang pertama yakni akan fokus menangani dan mengurangi angka kemiskinan di Banyuwangi salah satunya dengan meningkatkan sektor UMKM.
Berikutnya yang kedua, jika dia terpilih kembali maka akan fokus pada sektor pendidikan berupa bantuan beasiswa dan kesehatan warga. Sedangkan yang ketiga akan meningkatkan program penunjang seperti pariwisata dan pertanian.
“Kami akan segera melakukan kampanye dan visi misi kepada masyarakat, sekaligus menyerap aspirasi warga Banyuwangi,” jelas Ipuk, Senin (23/9).
Sementara itu pasangan calon bupati Banyuwangi Ali Makki Zaini dan wakilnya Ali Ruchi hadir dengan membawa konsep birokrasi bagaimana para ASN di Banyuwangi yang sejahtera, aman dan nyaman dalam kerja, serta tak ada tugas tambahan selain di luar tugas pokok ASN tersebut.
Sementara itu bidang lainnya akan memperjuangan nasib para petani di Banyuwangi. Salah satunya bagaimana para petani di Banyuwangi dapat memperoleh akses pupuk dengan mudah.
Yang ketiga yakni akan mengembalikan status bandara Banyuwangi yang saat ini sudah tidak internasional agar nantinya dapat kembali mendapat status internasional. Salah satunya dengan melakukan peningkatan jumlah pengguna jasa penerbangan di Banyuwangi.
“Kami juga akan perjuangkan nasib para nelayan di Banyuwangi, agar perkonomian mereka lebih sejahterah, khususnya ketika memasuki musim tertentu yang menyebabkan hasil tangkapan ikan mereka sangat minim,” tutup Gus Makki.